Pertama Tanpa Drama, Debut Teknologi VAR di Inggris

Rabu 10-01-2018,11:03 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

PEKAN-PEKAN bersejarah dalam sepak bola Inggris itu jatuh pada pekan ini. Kemarin WIB (9/1), untuk kali pertama teknologi Video Assistant Referee\'s (VAR) diterapkan di Inggris pada saat Putaran Ketiga Piala FA antara Brighton & Hove Albion yang mengalahkan Crystal Palace di Amex Stadium, Brighton. *** INGGRIS menyusul Jerman, Italia, dan Portugal sebagai negara di Eropa yang sudah mencoba  teknologi Video Assistant Referee\'s (VAR) untuk kompetisi domestiknya. Bedanya, debut VAR ini tidak dilakukan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dalam kompetisi nomor satunya, Premier League. Seperti yang dilakukan Jerman, Italia dan Portugal. FA memulainya dari Piala FA, ketika Brighton and Hove Albions menyisihkan Crystal Palace 2-1 dari Putaran Ketiga Piala FA, pada Selasa dini hari kemarin WIB. Yang sama dari debut VAR di Piala FA ini, debutnya juga sukses berjalan tanpa drama. Salah satunya saat VAR mampu menentukan hasil akhir laga, lebih tepatnya di balik gol Glenn Murray pada menit ke-87. Sekilas, Murray melakukan dorongan bola dengan tangannya saat menyambut heading Uwe Huenemeier. \'\'Bukan lengan atau tanganku,\'\' kata Murray, ketika diwawancarai BBC Sports. VAR bekerja ketika wasit Andre Marriner meminta saran. Nah, Neil Swarbrick yang jadi operator di ruang kontrol VAR yang berada di London Barat memutar kembali tayangan di saat Murray mencetak gol. Jelas, bukan tangannya. Melainkan dia mendorong dengan dadanya. Dan keputusan VAR pun mendapat respons positif dari kedua pelatih. Bahkan dari kubu Palace yang terhenti di Putaran Ketiga Piala FA untuk pertama kalinya dalam lima musim terakhir. Itu seperti diungkapkan pelatihnya, Roy Hodgson. Tactician paling tua di Premier League tersebut tak memprotes keputusan wasit. \'\'Awalnya, saya sempat berpikir begitu (handsball),\'\' ungkapnya, dikutip London Evening Standard. Akan tetapi, setelah melihat tayangan dari VAR dan keputusan Marriner, mantan pelatih timnas Inggris itu balik memuji teknologi yang baru kali pertama diterapkan di sepak bola pada Piala Dunia Antar Klub 2016 di Jepang tersebut. \'\'Ini awal yang bagus untuk VAR dan wasit, di saat kami bisa melihat dengan sangat dekat, dan kami pun takkan meragukan keputusan wasit,\'\' lanjut Hodgson. \'\'Meskipun kami harus menunggu beberapa detik untuk mengetahui bahwa kamilah yang jadi pemenangnya,\'\' tambah Chris Hughton, pelatih The Seagulls, julukan Brighton. Selain laga Piala FA kemarin, teknologi ini juga akan diterapkan dalam semifinal dan final Piala Liga. VAR mulai bekerja saat Piala Liga di Stamford Bridge saat Chelsea menjamu Arsenal, dini hari nanti WIB. Kemudian, leg kedua semifinal Piala Liga di Emirates, 25 Januari mendatang. Plus, laga final di Wembley, bulan depan. Dalam analisisnya, Richard Conway sebagai koresponden BBC  Sports menyebut debut ini cukup menjanjikan. \'\'Sudah saatnya teknologi ini dipakai lebih luas pada musim depan,\'\' harap Conway. Seperti diketahui, Premier League belum tertarik untuk mengikuti jejak dari Bundesliga, Serie A dan Premiera Liga. Atau, Ligue 1 yang juga berniat menerapkannya pada musim depan.  Bahkan, Premier League belum yakin bakal menerapkan teknologi ini pada musim 2018-2019 mendatang. Hanya, Mike Riley menyarankan kepada FA untuk mempertimbangkan teknologi VAR ini. Terutama dengan melihat dari akurasi ketepatannya dalam menentukan keputusan. \'\'Rata-rata akurasinya mencapai 96 persen. Selama kami melakukan improvisasi, kami yakin mampu mendekati 100 persen,\'\' kata mantan wasit Premier League itu, dikutip Independent. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait