Timnas Basket Putri, Bukan Tim untuk Sesaat

Rabu 10-01-2018,20:24 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Seleksi pemain Timnas basket putri dimulai kemarin di GMC Arena, Kota Cirebon. Seleksi tahap pertama tersebut diikuti 22 dari 24 pemain yang dipanggil PP Perbasi. Meski tidak ada program khusus, tim pelatih langsung menggeber kemampuan masing-masing pemain dengan sesi latihan pagi dan sore. Manajer Timnas basket putri, Wahyu Gunarto mengatakan, ke-22 pemain akan terus dipantau perkembangannya hingga 12 Januari mendatang. Tim pelatih memberikan penyesuaian program latihan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik setiap pemain. “Kita kasih program untuk menguji kualitas para pemain. Nanti tim pelatih akan lihat seperti apa statistiknya,” ujarnya. Sementara itu, ketidakhadiran dua pemain tidak dipersoalkan pihak manajemen. “Dua pemain yang tidak hadir itu dari Semarang dan Papua. Diah Lestari dan Cristina. Saya dengar Diah sedang cedera. Sementara itu tidak ada konfirmasi dari pihak Cristina terhadap pemanggilannya ke seleksi ini,” tutur Wahyu. Sementara itu, di hari pertama seleksi kemarin, tim pelatih menggelar sparring games dengan membagi peserta seleksi menjadi empat tim. Tim merah, putih, hijau dan hitam secara bergantian menjalani duel uji coba. Njoo Lie Fan, head coach Timnas Basket Putri mengatakan, skema tersebut dilakukan untuk melihat tidak hanya skill individu pemain tetapi juga visi bermainnya. “Kami ingin memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini untuk melihat seluruh potensi yang mereka miliki. Tidak hanya skill-nya, tapi juga bagaimana karakter permainan mereka,” ujarnya. Pada seleksi tahap pertama ini, Lie Fan hanya memanggil para pemain muda. Talenta-talenta muda seperti Clarita Antonio dan Husna Aulia Latifah diharapkan mampu bersaing dengan para pemain senior mereka kelak di tim nasional. Seleksi akan berlangsung beberapa tahap. Pada seleksi berikutnya, PP Perbasi akan memanggil sejumlah pemain seior eks SEA Games 2017. Lie Fan sendiri memiliki komitmen dengan para pemain muda. Dia tidak hanya ingin membangun tim untuk kebutuhan sesaat. Karena itu, dia hendak menggabungkan materi pemain senior dan junior dalam timnya. Lie Fan mengaku tidak terbebani dengan agenda besar Asian Games 2018 di mana Indonesia bakal menjadi tuan rumah. “Di Asian Games ini kita sebetulnya tidak ada target. Kami membangun tim untuk jangka panjang. Jadi, kami memang membutuhkan pemain-pemain muda yang mau berkomitmen maju untuk timnas. Target realistis kita di SEA Games 2019 mendatang,” ungkapnya. Sementara itu, pada seleksi tahap pertama ini, tim pelatih akan langsung melakukan eliminasi. Menurut Lie Fan, tim pelatih hanya akan mempertahankan sekitar 12 sampai 15 pemain. “12 sampai 15 pemain kita pertahankan sampai seleksi berikutnya. Nanti kita lihat perbandingannya dengan pemain-pemain senior di seleksi tahap kedua,” pungkasnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait