Sekda Sebut Kebijakan Impor Beras Rugikan Petani

Sabtu 13-01-2018,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Rencana impor beras yang akan dilakukan pemerintah, terus mendapat penolakan. Selain dari kalangan petani, penolakan opsi tersebut juga disampaikan pejabat daerah di lumbung padi nasional, Kabupaten Indramayu. Sekda Indramayu H Ahmad Bahtiar SH berharap, impor beras tidak akan dilakukan. Bahtiar mengatakan, jika opsi impor jadi dilakukan, maka petani akan sangat dirugikan. Sebab, beras impor akan datang saat petani nanti mulai memasuki panen raya. “Kalau beras impor datang, tentunya yang rugi petani. Habislah  petani kita!” tutur Bahtiar. Bahtiar mengungkapkan, sebagai daerah lumbung padi nasional, para petani di Kabupaten Indramayu akan sangat merasakan dampak buruk dari kehadiran beras impor. Mereka akan merugi karena harga gabah milik mereka akan jatuh. Untuk itulah Bahtiar berharap pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan impor beras. Bahtiar berharap, untuk menambah produksi beras, maka pemerintah harus terus berupaya meningkatkan produktivitas padi milik petani. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan sentuhan teknologi. Seperti diberitakan sebelumnya, rencana pemerintah untuk membuka opsi impor beras mendapat penolakan dari para petani di Kabupaten Indramayu. Mereka mengatakan, impor akan membuat harga gabah petani menjadi turun. “Saat harga gabah jatuh, maka petani pasti akan rugi,’’ tutur Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang. Sutatang mengakui, harga gabah dan beras saat ini memang cukup tinggi. Namun, dia meminta agar pemerintah membiarkan petani menikmatinya terlebih dulu untuk sementara ini. Apalagi, pada Februari mendatang akan mulai ada panen di sejumlah daerah. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait