Pasangan Calon Kepala Daerah Didominasi Generasi Muda

Sabtu 13-01-2018,15:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Pertarungan untuk merebut tampuk orang nomor satu dan dua di Kabupaten Kuningan sudah dimulai pasca tiga pasangan calon (paslon) mendaftar ke KPU Kabupaten Kuningan. Sang incumbent H Acep Purnama SH MH yang berpasangan dengan Muhammad Ridho Suganda atau Edo ditantang dua paslon yakni H Dudy Pamuji SE MSi-H Udin Kusnaedi SE MSi dan dr Toto Taufikurohman Kosim-H Yosa Octora MSi. Menariknya, pasangan Dudy-Udin diusung tiga partai yang memiliki kursi di parlemen daerah sebanyak 19 kursi. Sedangkan pengusul paslon Toto-Yosa adalah gabungan empat parpol pemilik 18 kursi di dewan. Acep-Ridho diusung dua partai yaitu PDI Perjuangan dan Nasdem dengan total 13 kursi. Mantan bacabup dari Gerindra, Dani Iskandar SE melihat, para paslon yang maju bisa dikatakan mewakili beberapa generasi pemilih. Sebab berdasarkan tahun lahir para calon, hanya H Acep Purnama yang usianya di atas 50 tahun. Calon lainnya masih di bawah 50 tahun, bahkan dua di antaranya yakni Muhammad Ridho Suganda dan Yosa Octora di bawah 40 tahun. “Ada perbedaan di usia para calon. Pak Acep hampir 60 tahun didampingi Muhammad Ridho Suganda yang baru berusia 35 tahun. Sedangkan Yosa sekarang berumur 37 tahun. Setahu saya, Pak Dudy, Pak H Udin, dan Pak Toto usianya juga di bawah 50 tahun,” ujarnya. Dani juga bersyukur, kondusivitas di Kabupaten Kuningan tetap terjaga meski memasuki tahapan Pilkada di mana para paslon sudah mendaftar. Dia mengingatkan para paslon untuk bersaing secara sehat. “Dalam demokrasi itu wajar ada persaingan untuk menjadi pemenang. Namun jangan sampai persaingan itu mengabaikan ketenangan masyarakat. Karena itu, saya berharap agar para paslon menjaga kondisivitas dan kenyamanan masyarakat. Soal siapa yang akan dipilih, serahkan saja ke masyarakat. Tugas calon adalah menyebarluaskan program yang akan dijalankannya jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati,” tegas pria yang dikenal dengan tagline, Ngadaun Ngora tersebut. Sejauh ini, Dani mengapresiasi paslon serta pendukungnya yang mampu menjaga kondusivitas daerah. Kendati begitu, dia meminta kapada para paslon untuk lebih fokus dalam menerangkan program apa saja yang akan dijalankannya jika terpilih. “Tidak hanya soal usia saja, para paslon juga harus bisa meyakinkan masyarakat, akan dibawa kemana Kabupaten Kuningan lima tahun ke depan. Apakah akan terkonsentrasi dalam pembangunan fisik atau infrastruktur, memberdayakan masyarakat, petani, atau memang memiliki program lainnya yang jauh lebih baik lagi bagi masyarakat. Nah, hal semacam ini yang perlu langsung disampaikan ke masyarakat,” sebut dia. Menurut dia, persaingan antar kandidat akan berjalan seru sampai detik terakhir. Hal ini tidak terlepas dari besarnya peran mesin parpol dalam menggiring masyarakat untuk memilih paslon yang diusungnya. “Pilkada 2018 sangat menarik. Para paslon yang maju terlihat sama-sama dewasa dalam berpolitik. Melihat peta pendukung partai terhadap paslon, di atas kertas, jalan yang bakal dilalui petahana cukup berat. Tapi yang namanya politik tidak seperti hitungan matematika. Sehingga tetap saja peluang itu ada. Jadi, persaingannya akan berlangsung hingga detik terakhir,” ujar Dani kepada Radar. Hal senada juga dikatakan mantan Sekretaris DPD PAN Kabupaten Kuningan Nurhasan, bahwa Pilkada yang akan berlangsung di bulan Juni mendatang harus menghasilkan pemimpin yang benar-benar memperhatikan rakyat. Kemudian juga mampu membawa Kabupaten Kuningan ke arah yang lebih baik lagi dari sekarang. “Paslon yang sudah mendaftar itu perpaduan antara beberapa generasi. Sangat menarik. Tiga pasang calon yang sudah mendaftar, bisa merefresentasikan harapan masyarakat. Hadirnya generasi muda yang berani mendaftarkan diri untuk menjadi pemimpin, sangat bagus. Bisa disebut, Pilkada 2018 menjadi sarana menguji kemampuan dan mental para calon yang masih berusia muda,” tukasnya. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait