Biaya Produksi Mahal, Industri Tahu Tetap Bertahan

Minggu 14-01-2018,22:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU- Usaha kecil menengah seperti pembuat tahu rumahan di Dusun Bungkul, Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu sampai sekarang masih eksis. Di tengah persaingan yang ketat, industri rumahan yang sudah ada sejak 10 tahun lalu itu bertahan. Perajin tahu Dusun  Bungkul, Lani mengatakan pihaknya memproduksi tahu putih yang biasa menjadi olahan untuk hidangan berkuah seperti sup hingga tumisan. Bisa terus eksis selama lebih dari 10 tahun memang bukan perkara mudah. Apalagi saat ini, bahan baku untuk pembakaran cukup mahal. “Untuk produksi saya membutuhkan 1 truk kayu glondongan. Sementara itu harganya Rp1,4 juta,” ujarnya. Dalam satu hari, pihaknya bisa memproduksi 500-700 biji. Sementara untuk bahan baku yakni kedelai, ia membeli dengan harga Rp670 ribu per ton. “Ya lumayan ada untung, cukup untuk makan sehari-hari dan kebutuhan anak,” lanjutnya. Hasil produksinya dijual di pasar tradisional, warung kecil serta digunakan sendiri. Harga per kantongnya dibanderol Rp3.000 hingga Rp5.000. (gun)    

Tags :
Kategori :

Terkait