Vandalisme Merajalela, Taman Kota Kumuh, Tugu Pahlawan Tak Karuan

Rabu 24-01-2018,09:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Perbuatan vandalisme di pada Taman Kota Sumber membuat pemandangan tidak sedap. Sangat kotor dan terkesan kumuh. Padahal, Sumber adalah pusat kota-nya Kabupaten Cirebon. Banyaknya tindakan vandalism disesalkan berbagai unsur masyarakat. Tempat yang seharusnya bersih dan dijaga kelestariannya, kini kotor dan kumuh. Salah satu pedagang sekitar, Nani sangat menyayangkan ulah vandalisme di Taman Kota Sumber. “Padahal, ini kan baru diperbai. Tapi kok sudah banyak yang corat-coret seperti ini. Bikin kotor saja,” ujarnya, kemarin. Dirinya berharap, oknum-oknum yang membuat ulah vandalism ditindak. “Seharusny, kita sebagai warga yang baik menjaga tempat umum. Bukan malah membuatnya jadi kotor dengan corat-coret nggak berguna,” tuturnya. Warga lainnya, Herman, sangat malu melihat Taman Kota Sumber penuh dengan tindakan vandalisme. “Taman kota harusnya bersih. Tapi ini penuh dengan corat-coret tak karuan. Tindakan oknum yang bertanggung jawab ini membuat Taman Kota Sumber kumuh. Bikin malu masyarakat Sumber saja,” keluhnya. Herman meminta Pemkab Cirebon menindak tegas oknum-oknum yang membuat kotor Taman Kota Sumber. “Harus ada Satpol PP yang khusus ditempatkan supaya tidak ada lagi oknum-oknum iseng,” tuturnya. Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Cirebon, Dedi Sudarman belum bisa memberikan tanggapan aksi vandalisme di Taman Kota Sumber tersebut. “Nanti saya cek dulu,” tuturnya. Aksi vandalisme juga terjadi di Patung Monumen Perjuangan Maneungteung, Kecamatan Waled. Sejumlah coretan tulisan tidak patut terpampang di beberapa bagian monumen. Yang bikin miris, tulisan-tulisan tersebut diduga dilakukan oleh oknum pelajar. Sebab, coretan paling banyak berisikan alamat sekolah dan nama-nama pelajar yang datang ke lokasi tersebut. Padahal, monumen tersebut adalah memoar yang dibangun untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang melawan penjajah sebelum kemerdekaan. “Sebagai orang tua, tentu kita prihatin. Miris sekali. Harusnya para pelajar datang ke lokasi ini untuk mengenal dan mengatahui sejarah. Bukan malah merusak dan mencorat-coret monumennya,” ujar Aktivis Cirebon Timur, Adang Juhandi, kemarin. Dikatakannya, sekolah-sekolah harus sering membuat kegiatan studi dan edukasi untuk para siswanya agar lebih mengenal sejarah dan budaya lokal. Sehingga, para pelajar tersebut mempunyai rasa memiliki dan akhirnya timbul niat untuk menjaga dan melestarikan. “Jangan sampai para pelajar tidak tahu sejarah lokasi di Cirebon. Harus dikenalkan mulai dari sekolah di segala tingkatan. Sejarah ini penting. Terlebih, ini bentuk pernghargaan kepada para pahlawan,” imbuhnya. (den/dri)    

Tags :
Kategori :

Terkait