Kontraktor Tambah 250 Pekerja, Proyek Gedung Setda Diklaim Sudah 90 Persen

Jumat 26-01-2018,08:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Tambahan waktu yang sudah diberikan kepada PT Rivomas Pentasurya, diharapkan mampu dimanfaatkan untuk menyelesaikan Gedung Sekretariat Daerah (Setda). Waktu yang tersisa tinggal 19 hari dari perpanjangan waktu yang diberikan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). Project Manager PT Rivomas Penta Surya, Tajudin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 250 pekerja baru untuk menyelesaikan pekerjaan hingga akhir addendum. Tetapi ada beberapa permasalahan yang muncul belakangan ini dan berpotensi menghambat pekerjaan. \"Saat ini pekerja ada sekitar 200 orang, nanti kami tambah 250 pekerja lagi untuk mempercepat,\" ujar Tajudin, Kamis (25/1). Dia menilai, dengan jumlah tenaga kerja dan penambahan shift, item pekerjaan yang dilakukan bisa lebih cepat. Pengembang pun melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, dari biasanya secara bertahap sehingga pekerjaan pembangunan lebih cepat. \"Target di akhir bulan ini rampung, tapi ada beberapa kendala pekerjaan,\" terangnya. Di sisi lain, saat pekerjaan dikejar target, sebanyak 70 pekerja bangunan dilepas oleh PT Rivomas Penta Surya. Hal itu dikarenakan sub kontraktor bangunan melakukan kesalahan. Perusahaan tersebut ternyata tidak membayar honor pekerja. Kondisi ini mau tidak mau mengimbas pada pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Padahal, PT Rivomas sudah memberikan seluruh honor kepada sub kontraktor tersebut.  Tidak hanya itu, 70 pekerja yang dilepas dinilai memiliki kinerja yang lamban dan sulit diatur. Sehingga terpaksa harus diganti. \"Subkon sudah kami dibayar, dari subkonnya tidak dibayarkan ke pekerja,\" jelasnya. Tak hanya persoalan pekerja, saat ini masih ada sejumlah material yang pengirimannya mengalami keterlambatan. Seperti pabrikasi sejumlah material, salah satunya cutting kaca. Kontraktor mengaku sudah membayar penuh untuk sejumlah material, hanya saja terkendala pengiriman sehingga menghambat waktu pekerjaan. \"Kadang ada material fabrikasi yang baru dikirim dua sampai tiga hari, padahal kami sudah bayar lunas. Itu salah satu kendala waktu,\" ungkapnya. Kendala yang dialami, kata Tajudin, tidak berarti menghalangi pekerjaan untuk segera rampung. Saat ini pihaknya mengklaim bahwa progres pembangunan sudah mencapai lebih dari 90 persen. Meski proyek pembangunan gedung setda 8 lantai ini terus dikebut, pihaknya tidak akan mengabaikan dari sisi kualitas bangunannya. Dengan progres pembangunan yang harus dilakukan per lantai yakni pemasangan lift, pengecatan setiap lantai, perapihan hingga pembongkaran alat berat. \"Kita bekerja simultan, selesaikan per lantai,\" katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR, Irawan Wahyono belum dapat berbicara banyak. Irawan yang baru saja dilantik menempati posisi Bidang Cipta Karya yang sebelumnya dijabat pelaksana tugas (plt). Irawan yang turut meninjau lokasi hanya menyatakan bahwa, pemerintah perlu melakukan koordinasi kembali dengan seluruh stakeholder untuk membahas progres pembangunan gedung setda delapan lantai. \"Nanti kita coba koordinasikan dengan seluruh stakeholder terkait,\" ucapnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait