Geram, Petani Karanggetas Basmi Hama Tikus dengan Senapan Angin

Minggu 28-01-2018,12:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU - Tidak ingin lahannya habis digerogoti hama tikus, para petani di Desa Karanggetas berupaya untuk menekan jumlah hama pengerat itu. Bukan menggunakan peralatan manual seperti biasanya, kali ini para petani menggunakan senapan angin untuk memburu hama tikus. Ketua KT Gemah Ripah, Armanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang gencar melakukan upaya membunuh hama tikus. Bukan hanya oleh kelompoknya saja, tetapi juga dengan kelompok lainnya. Metode yang digunakan pun berbeda-beda. Ada yang menggunakan alat sederhana, tongkat,  cangkul, pengasapan sarang tikus hingga senapan angin. KT Gemah Ripah, lanjut Armanto memilih untuk menggunakan senapan angin untuk memburu tikus yang jaraknya tidak terjangkau oleh tangan ataupun berada di tempat yang jauh. “Untuk alat yang kelompok kita gunakan itu bervariasi. Semua ada. Dan untuk senapan angin digunakan untuk menjangkiau tikus yang melarikan diri ke seberang sungai atau naik ke atas pohon,” ujarnya. Jika tidak rutin dibasmi, lanjut dia, hama tikus dengan cepat bercepat biak dan bisa merusak tanaman padi yang sedang tumbuh. Sementara, Penyuluh Lapangan, Atik SP mengatakan satu tikus sawah betina bisa beranak hingga 10 ekor. Selama satu musim, tikus sawah bisa beranak 3 kali. Dan 1 ekor tikus bisa menghabiskan 8 hingga 12 rumpun padi. Sehingga jika tidak dikendalikan, tikus-tikus ini bisa menghabiskan padi petani. “Bisa dibayangkan satu betina saja bisa beranak beberapa kali. Dan hanya dalam waktu 28 hari, anakannya sudah bisa beranak lagi. Jadi kalau tidak dilakukan pengendalian rutin, petani bisa gagal panen,” ujarnya. (oni)        

Tags :
Kategori :

Terkait