Awasi Penggunaan Anggaran, Tsamara Bicara Pemberantasan Korupsi di Depan Santri Buntet

Senin 29-01-2018,09:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Kerugian negara akibat tindak korupsi sangat besar. Bahkan dari tahun 2001 sampai 2015 saja, kerugian negara tercatat lebih dari Rp200 triliun. Dari angka tersebut, yang berhasil dikembalikan ke kas negara terbilang sangat jauh. Hanya sekitar 10 persen atau Rp21 triliun saja. Oleh karena tindakan pemberantasan tidak akan maksimal tanpa dibarengi upaya pencegahan. Hal tersebut disampaikan Tsamara Amani Alatas saat menjadi salah satu pemateri dalam seminar yang digelar di Aula MANU Buntet Pesantren Cirebon, Minggu (28/1). “Ini bukti bahwa upaya pemberantasan saja tidak cukup, perlu ada upaya-upaya tindak pencegahan yang dilakukan seluruh elemen masyarakat, termasuk santri. Karena memberantas tanpa mencegah sama saja negara kita akan rugi, dan pemberantasan belum maksimal untuk mengembalikan kerugian negara,” ujarnya. Perilaku korupsi menurut Tsamara, seringkali terjadi karena minimnya pengawasan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh santri dan elemen masyarakat lainnya untuk sama-sama melakukan pengawasan. “Kritik boleh, itu untuk kontrol. Kritik beda jauh dengan nyiyir. Kritik disampaikan dengan sopan dan konstruktif. Awasi penggunaan anggaran di daerah anda, kita harus tahu untuk apa saja dan ke mana saja pajak yang kita bayarkan selama ini. Kalau bukan generasi kita, siapa lagi?” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, ruangan aula MANU Buntet Pesantren Cirebon penuh sesak oleh ratusan santri. Sedari lepas adzan dzuhur, para santri tersebut rela menunggu sekitar satu jam setengah demi bisa bertemu langsung dengan beberapa narasumber yang akan menghadiri seminar dengan tema Peran Santri dalam Pemberantasan Korupsi. Suara riuh rendah para santri yang didominasi santri perempuan tersebut pun terdengar ketika satu persatu narasumber yang akan menjadi pemateri memasuki aula. Yang paling meriah mendapat sambutan adalah Tsamara Amany (Aktivis Antikorupsi) yang wajahnya akhir-akhir ini sering wara-wiri di sejumlah stasiun TV nasional. Bahkan perdebatannya dalam satu acara dengan Wakil Ketua DPR RI, Fachri Hamzah sempat menjadi trending topic netizen. Tsamara hadir sambil mengenakan jaket kebesaran Banser. Bahkan Sekjen PBNU Dr Ir H Helmy Faisal Zaini dalam kesempatan tersebut mengaku kagum dan respek terhadap Tsamara yang sudah begitu getol aktif dan memberi warna. “Luar biasa, saya sering lihat Tsamara di media, tapi baru ada kesempatan bertemu ya sekarang. Ini jaketnya masuk ke Fatser, Fatayat Serbaguna,” beber Helmy. Selain dua narasumber utama, dalam seminar tersebut hadir pula Sekjen PP Lakpesdam NU Dr H Marzuki Wahid dan M Abdullah Syukri tokoh intelektual muda Buntet Pesantren yang juga alumni Ilmu Politik Universitas Duisburg Essen Jerman. (dri)      

Tags :
Kategori :

Terkait