TKW Asal Indramayu Lumpuh Disiksa Majikan di Malaysia

Selasa 30-01-2018,12:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Cerita pilu kembali menimpa salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu. Kali ini yang mengalami nasib malang adalah  Unidah Bt Warsidi (24), warga Blok Lebe Suud, RT 001, RW 005, Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Unidah mengaku dirinya dipulangkan dalam kondisi lumpuh akibat sering disiksa oleh majikan perempuannya saat bekerja sebagai PRT di Malaysia. \"Hampir seluruh tubuh saya penuh luka memar, dan yang paling saya rasakan paling sakit di tulang leher saya karena sering ditendang dari belakang pada saat saya sedang menyetrika baju,\" ucap Unidah, sambil memperlihatkan tubuhnya yang penuh luka memar. Unidah menceritakan, dirinya sering dipukul, ditendang, bahkan dijambak kemudian dibenturkan ke tembok oleh majikan padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan. Meski dalam kondisi sakit, Unidah dipaksa untuk tetap bekerja. Selama sakit majikan belum pernah membawanya ke rumah sakit maupun klinik untuk berobat, sehingga dirinya terus menerus minta untuk dipulangkan. \"Saya minta dipulangkan karena saya sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit dan sudah tidak berdaya. Saya pun tidak mau jika nanti mati di Malaysia,\" keluhnya. Warsidi (49), ayah kandung korban mengatakan anaknya awalnya direkrut oleh Asmari, sponsor warga Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pada tanggal 10 April 2016, Unidah diterbangkan ke Malaysia oleh PT Bina Gala Mitra beralamat di Jl Raya Hankam, Gg Sasak Jikin, No. 9A, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Di Malaysia anaknya bekerja pada majikan bernama Lee Chun Fatt dan istrinya bernama Lin Chun Bun tinggal di daerah Pulau Pinang, kerja selama kurang lebih satu tahun setengah. Pada 27 Januari 2018 dalam kondisi sakit anaknya dipulangkan melalui Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. \"Saya merasa kecewa terhadap PJTKI yang tidak menghantar anak saya sampai rumah. Dengan biaya sendiri saya menjemput kepulangan anak saya di Bandara Jogja,\" kata Warsidi. Sementara itu, Samudi, Koordinator tim advokasi SBMI Cabang Indramayu mengungkapkan, dalam waktu pihaknya membawa korban untuk berobat dan kemudian meminta pertanggungjawaban dari pihak perekrut. \"Secepatnya akan kami bawa ke RSUD Indramayu untuk diobati, kasihan korban selama sakit belum pernah dibawa berobat,\" ujar Samudi. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait