Tanah Longsor di Cilimus, 2 Rumah Ambruk

Senin 12-02-2018,15:10 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Sedikitnya dua rumah warga di Dusun Wage, RT 19/5, Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, mengalami rusak cukup berat akibat tanah longsor yang terjadi Jumat (9/2) malam. Dua rumah tersebut milik Saefudin dan Nunu yang saling bertetanggaan. Hujan deras yang terjadi pada Jumat pagi hingga malam menyebabkan tembok penahan rumah kontrakan milik Saefudin ambrol dan menimpa rumah Nunu yang ada di bawahnya. \"Kejadiannya pada hari Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB, tiga ruangan rumah kontrakan saya ambles karena longsor. Belum sempat diberesi, ternyata Sabtu malam longsor kembali terjadi hingga menyebabkan kerusakan semakin lebar,\" ujar Saefudin kepada Radar Kuningan, Minggu (11/2). Saefudin menuturkan, dirinya sudah melihat adanya tanda-tanda tanah longsor tersebut sejak sepekan sebelumnya. Karena itu, dia telah mengingatkan empat keluarga penghuni kontrakannya agar pindah untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan. \"Begitu juga kepada pemilik rumah di bawah, H Nunuh, saya beritahu kalau tembok penahan sudah terlihat ada retakan-retakan, sehingga diminta untuk mengungsi. Alhamdulillah, saat kejadian semua penghuni kontrakan sudah pindah dan keluarga H Nunuh pun sudah mengungsi ke rumah anaknya sehingga pada saat kejadian tidak sampai menimbulkan korban jiwa,\" ujar Saefudin. Akibat longsor tersebut, Saefudin mengatakan, menyebabkan tiga ruangan terdiri dari dapur, kamar tidur dan kamar mandi rumah kontrakan sebelah timur ambrol. Sedangkan rumah Nunuh mengalami kerusakan cukup parah pada bagian dapur hingga menyebabkan sejumlah peralatan rumah tangga seperti rak piring, mesin cuci dan kulkas tertimbun longsoran tanah. \"Sejak empat hari sebelumnya saya sudah mengungsi ke rumah anak di Kulon, karena khawatir longsor. Saat Jumat malam saya dapat kabar kejadian longsor, dan baru melihat kondisinya pada hari Sabtu kemarin,\" kata Nunu. Akibat kejadian tersebut, Nunu mengaku harus kehilangan ratusan piring antik yang tersimpan di rak belakang. Dengan kerusakan sebagian atap dan tembok dapur beserta perabotannya, Nunu mengaku mengalami kerugian materil mencapai Rp 50 juta. \"Yang disayangkan perabotan piring antik di rak yang jumlahnya cukup banyak, kalau dijual lumayan mahal. Tapi saya pasrah, namanya musibah. Yang penting semuanya selamat,\" ujar Nunu. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, kejadian tanah longsor di Cilimus tersebut telah ditangani timnya dengan pendataan sekaligus menginventarisir kebutuhan materialnya. Dia juga telah melaporkan kerusakan yang dialami dua rumah akibat longsor tersebut kepada dinas terkait untuk ditindaklanjuti. \"Kami sudah laporkan kerusakan dan kebutuhan materil dua rumah yang terkena longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena semua penghuni sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman,\" kata Agus. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait