Korban Sebut Dirum PDAM Tahu Oknumnya
KESAMBI - Direktur Umum (Dirum) PDAM Kota Cirebon, Sopyan Satari SE MM, rupanya sudah mengetahui siapa pegawai PDAM yang menjadi oknum dalam pemasangan sambungan ilegal.
Salah satu korban sambungan ilegal, sebut saja Ny Ani (40), menceritakan kasus yang menimpanya kepada wartawan koran ini di rumah dinas Plt Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MH, Selasa (15/1). Ny Ani mengakui memang betul ada keterlibatan internal PDAM Kota Cirebon dan oknum di lapangan dalam pemasangan sambungan ilegal di kediamannya daerah Kesambi.
Ia membeberkan oknum PDAM tersebut berinisial Av, sementara untuk oknum lapangan berinisial Wt. “Saya sudah tanya ini ke Pak Opang (panggilan akrab Sofyan Satari, red). Beliau juga sudah marahin Av dan minta uang Saya dikembalikan,” ujarnya seraya menyebutkan sudah membayar Rp2,4 juta awal tahun lalu kepada dua oknum tersebut.
Ani mengungkapkan bermula saat Januari 2012, dirinya bersama suami hendak memasang sambungan PDAM secara resmi. Mereka mendatangi bagian pelayanan PDAM. Entah bagaimana mekanisme di internal PDAM, akhirnya yang menangani pemasangan sambungan adalah Av dan Wt. Uang Rp2,4 juta sudah disetorkan kepada yang bersangkutan. “Pemasangan pipa memang benar, tapi kok ini meterannya enggak datang-datang? Ya, Saya tanyakan ke yang bersangkutan, tapi enggak datang-datang,” tuturnya.
Karena tidak ada kejelasan soal meteran air, korban berniat melapor ke PDAM. Namun dilarang oleh Av. Selanjutnya Av berjanji untuk segera memasang meter air. “Saya tuh masih ada kasihannya. Dia (Av) bilang Saya jangan ke kantor. Tapi karena enggak jelas, akhirnya Saya konsultasi pada sejumlah pihak, dan akhirnya Saya melaporkan masalah ini pada PDAM,” ucapnya.
Pihak direksi, lanjut dia, sebenarnya sudah meminta Av untuk mengembalikan uang dan segera menyelesaikan persoalan ini. Namun hingga sekarang belum ada kejelasan terkait penyelesaian masalah ini. “Sudah ke PDAM, masih belum ada kejelasan,” bebernya.
Coba dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Dirum PDAM Kota Cirebon, Sopyan Satari, tidak merespons hingga berita ini diturunkan. (kmg)