PSSI: Divisi II KPSI Merupakan Pencatutan

Jumat 18-01-2013,09:13 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER – Jelang kompetisi Divisi II Indonesia Super League (ISL) Maret 2013 mendatang, PSGJ Kabupaten Cirebon mendapat hambatan. Tim yang dipersiapkan KPSI itu dipertanyakan PSSI terkait dugaan pencatutan terhadap skuad PSGJ di Divisi II. Adanya pencatutan terhadap PSGJ di Divisi II diungkapkan Ketua Umum PSSI Kabupaten Cirebon Sutardi Raharja. PSSI protes dengan pembentukkan tim ke Divisi II karena KPSI mengatasnamakan PSGJ. Padahal di tahun 2010, PSSI-lah yang dipercaya oleh Ketua Umum Drs H Dedi Supardi MM untuk menjadi manajer Divisi III. Kepercayaan Dedi itu dipertanggungjawabkan Sutardi dengan berjuang semaksimal mungkin hingga PSGJ promosi ke Divisi II. Akhirnya, pada tahun 2012 PSGJ naik kasta. Tanggal 25 Januari 2012, Sutardi kembali dipercaya Dedi untuk menjadi manajer Divisi II. Sutardi berhasil membawa klubnya pada putaran pertama di Purwakarta menjadi juara kedua. Setelah itu, pada putaran kedua di Sukabumi, PSGJ meraih juara tiga. \"Artinya, di sini, kami selaku yang dipercaya siap mengamankan PSGJ menjadi tetap di Divisi II. Bayangkan, kalau kami tidak berhasil, PSGJ balik lagi ke Divisi III seperti Persikotas Tasikmalaya,\" kata Sutardi kemarin. Menurutnya, untuk meraih posisi tersebut (promosi ke Divisi II, red), waktu, tenaga, pikiran, dan tentunya uang yang dikeluarkan, tidak sedikit. \"Sangat disayangkan kalau ada orang yang mencatut Divisi II di luar PSSI. Perlu diingat, ketika PSGJ terpuruk selama puluhan tahun, mereka kemana? Dari 2010-2012, hampir Rp700 juta lebih uang pribadi saya terpakai untuk PSGJ. Jadi, kalau ada orang lain yang mengaku bahwa PSGJ KPSI di Divisi II, itu keliru. besar. Kita PSGJ selama ini ikut kompetisi resmi di PSSI, bukan di KPSI. Kalau ada PSGJ Divisi II ISL, siapa yang membawanya?\" tegasnya. Keberhasilan membawa PSGJ promosi, bagi Sutardi merupakan rekor terpecahkan selama 30 tahun keterpurukan. Namun, untuk urusan siapa manejer Divisi II tahun 2013 ini, pihaknya mengembalikan pada Ketua Umum PSGJ, Dedi Supardi. \"Mudah-mudahan orang yang dipercaya menjadi manajer oleh ketua umum, bisa bertanggungjawab untuk membawa PSGJ meraih prestasi. Apalagi kalau bisa promosi ke Divisi I, tentu harus siap segalanya. Termasuk dalam hal keuangan, paling tidak Rp1 milyar biaya yang bisa ke Divisi I,\" tegasnya lagi. Sementara, Ketua Umum KPSI Sobari saat dimintai konfirmasi mengatakan dalam ISL peraturannya adalah, ketua klub adalah ketua pengcab. \"PSGJ kan klub amatir? Kalau di ISL, ketua klub ya ketua pengcab. Nggak tahu kalau di IPL bagaimana?\" ujarnya. Sobari mengaku dirinya siap mundur jika keputusan pusat menetapkan PSSI sebagai induk sepakbola di Indonesia. \"Tunggu saja keputusan dari pusat, biar semuanya jelas. Tidak usah ambil pusing. Siapa yang nantinya diakui, silahkan punya wewenang untuk menjadi manajer. Kalau PSSI yang diakui, saya siap mundur. Begitupun sebaliknya. Urusan pemain yang sudah kita bina, mau diambil atau tidak, itu terserah. Yang penting tujuannya sama, membangun persepakbolaan Kabupaten Cirebon,\" tuturnya. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait