Tahun Ini, Anggaran Snack Wali Kota Naik
KEJAKSAN - Di tengah kondisi warga dalam satu keluarga ada yang kena tumor dan gizi buruk, anggaran makan minum (mamin) di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon mengalami peningkatan tahun ini. Termasuk dana untuk snack di meja Wali kota Subardi bertambah.
Kepala Bagian Umum Setda Kota Cirebon, Muhamad Taufan Barata SSos mengungkapkan, pada tahun 2012 anggaran mamin Setda Kota Cirebon Rp865 juta. Meliputi untuk mamin harian Rp174,9 juta, mamin rapat Rp289,8 juta, dan mamin tamu Rp400,3 juta. Untuk tahun 2013, anggaran mamin bertambah menjadi hampir Rp1 miliar, tepatnya Rp994,3 juta.
Taufan menerangkan tahun 2012, dari total anggaran Rp865 juta/tahun, biaya untuk snack di meja wali kota Rp500 ribu/bulan. Wakil wali kota dan sekda mendapatkan anggaran yang sama untuk snack di meja. Karena tahun lalu wakil wali kota mengalami masalah hukum dan tidak masuk kerja secara aktif, anggaran snacknya tidak diserap dan dikembalikan ke kas daerah. Di tahun 2013, ada peningkatan anggaran snack di meja wali kota, wakil wali kota dan sekda. Dari Rp500 ribu/bulan menjadi Rp750 ribu/bulan.
Terkait anggaran mamin tamu yang mengalami penurunan, lanjut Taufan, itu karena efisiensi anggaran. Banyak tamu dari luar daerah datang membawa anggaran mamin sendiri. Kunjungan tamu juga diperkirakan mengalami penurunan tahun ini. “Indikatornya selama dua sampai tiga tahun ke belakang, jumlah tamu selalu mengalami penurunan,” katanya kepada Radar di ruang kerja, Selasa (21/1).
Mantan Camat Harjamukti itu menjelaskan, yang disebut mamin di Setda Kota Cirebon bukan hanya untuk konsumsi Setda saja. Anggaran tersebut juga digunakan untuk makanan tamu, rapat dan pengamanan saat unjuk rasa. Taufan menceritakan, pernah suatu ketika harus menyediakan 1.500 kotak nasi untuk petugas keamanan yang terdiri dari unsur Polri dan TNI. “Itu masuk anggaran harian. Karena tidak ada nomenklatur di sana (tidak terdaftar dalam anggaran resmi, red),” bebernya.
Sementara Kepala Bagian Perlengkapan Setda Kota Cirebon, Drs H RM Abdullah Syukur MSi menuturkan, untuk anggaran baju dinas wali kota, wakil wali kota dan mungkin sekda, belum bisa dipastikan angkanya. Meskipun saat ini sudah ada rinciannya, namun angka tersebut belum dapat dipastikan. Sebab belum diadakan penelitian Dokumen Penyelenggaraan Anggaran (DPA) yang baru akan digelar pada 29 Januari nanti. “Memang, sudah ada (rinciannya, red). Belum bisa kami jelaskan detail. Setelah DPA dan dipastikan, pasti akan kami beberkan secara rinci,” janjinya.
Secara umum, lanjut Syukur, rincian anggaran tidak ada perubahan dibandingkan tahun 2012. Sebelumnya, anggota Komisi A DPRD, Cecep Suhardiman SH MH pernah menyebut anggaran baju dinas wali kota tahun 2012 sekitar Rp300 juta. Syukur membenarkannya. “Iya, anggaran tahun lalu sekitar angka itu (Rp300 juta/tahun, red),” tegasnya. Anggaran baju dinas baru akan diketahui kepastiannya ada penambahan atau pengurangan, setelah diputuskan dalam DPA. “Akan kami sampaikan secara jelas dan rinci. Kami menganut prinsip keterbukaan,” tandasnya. (ys