KEJAKSAN - Pelaksanaan rapat paripurna istimewa LKPj akhir masa jabatan wali kota periode 2008-2013, Senin (4/2), terlambat satu jam lebih. Hal itu membuat empat anggota dewan memutuskan keluar dari ruang rapat (walkout), karena kecewa rapat dimulai molor.
Dijadwalkan rapat paripurna berlangsung mulai pukul 09.00 WIB. Namun baru dimulai pukul 10.15 WIB. Sejumlah wakil rakyat pun berang. Mereka yang walkout Cecep Suhardiman SH MH, Iko Pekasa, Djoko N Poerwanto dan M Junaedi. Hanya saja, politisi Demokrat M Junaedi tidak konsisten, setelah sempat walkout, ia masuk lagi ke ruang rapat. Ditemui di ruang komisi A, Djoko mengaku kecewa atas pelaksanaan rapat paripurna istimewa yang terlambat lebih dari satu jam. \"Ini untuk pelajaran semua. Baik wali kota, sekwan, yang mengakibatkan keterlambatan ini. Ini paripurna penting, sekwannya juga kok begini persiapannya? Kita kurang apa menunggu? Dari rumah sudah tergesa-gesa, malah begini,\" ujarnya kesal.
Djoko mengingatkan keterlambatan pelaksanaan rapat tidak hanya terjadi saat itu. Hampir setiap rapat paripurna, pelaksanaannya molor alias tidak tepat waktu. \"Tidak hari ini (kemarin, red) saja. Sering terjadi kejadian seperti ini. Sekwan juga seharusnya bisa menjadi fasilitator yang baik,\" katanya.
Iko Pekasa menilai keterlambatan pada rapat paripurna seolah sudah menjadi kebiasaan. Karena selama ini hampir dalam semua pelaksanaan rapat paripurna selalu terlambat. “Keterlambatan sudah seperti menjadi kebiasaan. Minimalnya ada pemberitahuan dari pihak sekretariat dewan atau Pak Wali kalau memang terlambat. Kalau ini kan seolah ada pembiaran,” tuturnya.
Iko mengaku sudah datang rapat tepat waktu. Pilihan walkout, menurutnya sebagai salah satu bentuk kekecewaan karena keterlambatan terlampau lama. “Ini sampai satu jam lebih. Kalau masih lima belas atau setengah jam, tidak masalah. Ini mendekati setengah sebelas baru dimulai,” jelasnya.
Cecep Suhardiman menegaskan, dirinya dan tiga anggota dewan lainnya yang walkout sudah datang sesuai jadwal. “Jam sembilan kurang saya sudah di sini, tapi ini terlambatnya keterlaluan. Bukan satu dua kali seperti ini,” ucapnya.
Pantauan Radar, rapat dimulai terlambat karena menunggu kehadiran Wali kota Subardi masuk ke aula Griya Sawala. (kmg)
Foto: Ida Ayu Komang/Radar Cirebon
KECEWA SETWAN DAN WALI KOTA. Bentuk kekecewaan atas pelaksanaan rapat paripurna istimewa yang molor, kemarin, sejumlah anggota dewan memilih walkout.