Soal Pelecehan di Instagram, Via Vallen Disarankan Lapor ke Polisi

Kamis 07-06-2018,07:07 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Pedangdut Via Vallen disarankan membawa kasus pelecehan verbal yang dialaminya kepada polisi. Sebab, bukti yang dimiliki kuat, berupa direct message (DM) melalui Instagram. \"Saran saya, Via harus berani ungkap agar bisa diproses ke ranah hukum. Pelecehan terhadap perempuan itu ada konsekuensi hukumnya,” ujar Koordinator Perubahan Hukum LBH APIK (Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan) Veni Siregar kepada Jawa Pos, Selasa (5/6). DM itu ditulis dalam bahasa Inggris. Berbunyi, ”I want u sign (sing, mungkin salah tulis jadi sign, Red) for me in my bedroom, wearing sexy clothes (aku ingin kamu menyanyi di kamarku, mengenakan baju seksi).” Lantas ditangkap layar (screenshot) oleh Via kemarin dan diunggah ke fitur Insta Story. Via menyertai unggahan itu dengan sejumlah kalimat bernada kesal. Dia mengaku tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan si pengirim DM tak senonoh tersebut. ”Sebagai penyanyi, saya merasa dipermalukan oleh seorang pemain sepak bola ternama di negara saya saat ini,” tulis Via. Lantas, di unggahan berikutnya, pelantun Sayang itu menampilkan hasil layar tangkap percakapannya dengan si pengirim DM. Si pengirim terkesan kaget dan kecewa karena Via mengunggah hasil capture-nya. Juga sempat memohon untuk menghubungi penyanyi yang lagunya, Sayang, sudah mencatat hampir 154 juta view di YouTube itu. ”Saya harap kamu menjadi orang yang lebih baik,” tulis Via sembari mengungkapkan bahwa dirinya sudah memblokir akun tersebut. Lalu, siapa pesepak bola yang dimaksud? Ketika dikonfirmasi Jawa Pos via WhatsApp, Via enggan berkomentar soal insiden itu. ”Mohon maaf, saya nggak mau bahas itu,” tulisnya. Banyak yang menduga pesepak bola tersebut adalah penyerang Persija Jakarta Marko Simic. Upaya Jawa Pos untuk meminta keterangan pemain asal Kroasia itu lewat pesan WhatsApp dan kontak langsung ke telepon selulernya tak membuahkan hasil. Yang pasti, fitur komentar di akun Instagram Simic kemarin dinonaktifkan. Tadi malam latihan Persija menjelang laga melawan PS Tira pada Jumat (8/5) yang biasanya terbuka juga mendadak tertutup. Padahal, paginya, saat dimintai konfirmasi, Media Officer Persija Eko Yudiono memastikan bahwa latihan di Lapangan PS TNI-AU, Jakarta, itu terbuka. Pelatih Persija Stefano Cugurra Teco biasanya memang baru mengagendakan latihan tertutup H-2 laga. Manajer Persija Ardhi Tjahjoko mengatakan, pengirim pesan tidak senonoh terhadap Via belum tentu Simic. ”Siapa tahu itu hoax. Tapi, kalaupun benar, ya itu biarkan menjadi urusan pribadi mereka,” tutur mantan manajer Persija versi Indonesian Premier League (IPL) tersebut. Direktur Utama PT Persija Jaya Jakarta I Gede Widiade mengaku belum mendengar penjelasan langsung dari Simic. Menurut dia, persoalan itu urusan pribadi. Jadi, sulit bagi manajemen menyentuh permasalahan tersebut terlalu dalam. Kendati demikian, apabila urusan pribadi merugikan klub, ada hukuman. ”Dalam peraturan perusahaan dan perjanjian kontrak, ada tata tertib. Itu (punishment, Red) akan diberlakukan sesuai perjanjian kontrak. Tapi, untuk permasalahan Simic, saya no comment dulu,” kata Gede. Sementara itu, dukungan terhadap langkah Via yang berani speak up (mengungkapkan yang dialami) juga datang dari Sandra Olga. ”Not only you, send my flower to you,” tulisnya di kolom komentar posting-an Via di Instagram. Ketika dihubungi tadi malam (5/6), presenter dan model itu menuturkan pernah mengalami kejadian serupa. ”Saya mengerti apa yang terjadi dengan Via,” ujarnya. Pelakunya pun ditengarai sama dengan sosok yang telah melecehkan Via. ”Menurut saya, waktu itu lebih kayak promosi diri, nggak sampai abuse,” ucapnya. Ketika kemudian orang tersebut mengajak bertemu, Sandra menolak. Dari pengalamannya selama ini, di era media sosial, yang dialami Via memang sering terjadi. ”Banyak yang lebih parah, kirim konten porno,” urainya. Dia selama ini memilih mencuekinya. Tapi, terhadap langkah Via, Sandra mendukung. Kejadian itu bisa jadi reminder bagi laki-laki maupun perempuan untuk menjaga sikap. Juga berani bersuara atas peristiwa tidak menyenangkan yang dialami. Dalam kesempatan berbeda, ketika Jawa Pos mengirimkan foto capture Insta Story Via Vallen, Sandra sudah mengerti bahwa yang dimaksud pedangdut asal Sidoarjo itu adalah Simic. Walaupun dalam Insta Story itu tidak dicantumkan nama pengirim DM tak senonoh tersebut. ”Aku tahu siapa itu. Foto yang di-capture itu foto lama. Barusan ganti DP,” katanya dini hari tadi. Sandra mengaku juga kerap diajak keluar oleh Simic. Namun, karena merasa tidak begitu kenal dan aneh dengan sikap Simic, Sandra menolaknya. ”Cowok gila,” tegasnya. Moammar Emka, penulis buku Jakarta Undercover, juga menganggap langkah Via bisa menjadi pendorong buat siapa pun yang merasa mendapat pelecehan seksual secara verbal. Selama itu bisa dibuktikan, dengan cara apa pun, sudah saatnya berani bicara. ”Karena kalau tidak ada yang memulai, biasanya cuman numpang lewat,” lanjutnya. Menurut Veni, selama ini memang korban pelecehan verbal enggan melapor. Sebab, proses hukumnya memang bisa panjang sekali. Dia mencontohkan saat mendampingi korban pelecehan yang dilakukan Anand Krishna. Proses hukumnya butuh waktu hingga tiga tahun. Hingga akhirnya jatuh putusan kasasi 2 tahun 6 bulan untuk Anand. ”Salah satu bukti waktu itu, ada e-mail yang berisi pujian tapi diikuti dengan kata-kata yang menjurus pelecehan,” kata dia. (len/nor/jun/rid/fiq/c11/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait