Kekeringan Mulai Hantui Petani Cirebon

Sabtu 30-06-2018,13:33 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Petani Wilayah Barat Cirebon mulai dihantui kekeringan.  Pasalnya, area pertanian di wilayah tersebut mulai mengering lantaran minim saluran irigasi. Akibatnya, aktivitas menanam padi pun terhambat. \"Wilayah Desa Gegesik untuk pertanian sangat kekurangan air. Sehingga untuk mendapatkan air cukup sulit, karena jarak sumber air sangat jauh.  Karena kesulitan air itu, yang pada akhirnya membuat petani mengubah pola tanam dengan tanaman palawija,\" ujar Petani Desa Gegesik, Saroji (48) kepada Radar, Jumat (29/6). Menurutnya, bagi yang memiliki pompa air sendiri, tentu bisa terselamatkan dengan menyedot air. Meski harus mengeluarkan biaya cukup tinggi, karena jarak sungai yang cukup jauh, sehingga pemakaian selang pun harus panjang mencapai ratusan meter. \"Itu bagi para petani yang mampu memiliki biaya. Sedangkan yang tidak mampu hanya mengandalkan hujan saja. Bahkan terkadang di Blok Tengah para petani yang tidak mampu hanya membiarkan tanaman padinya dan sering mengalami gagal panen,\" paparnya. Senada disampaikan petani Desa Japura, Yanto (43). Menurutnya, ribuan hektare lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Gegesik mulai mengering, tanahnya mengeras. Sebab, para petani sangat kesulitan menemukan sumber air yang dekat dengan area sawah. \"Petani sudah mulai dihantui ancaman kekeringan. Sebab, sudah tidak ada hujan dan saluran irigasi mulai mengering. Sehingga, sumber air sudah tidak ada. Sedangkan area sawah belum melakukan tanam keburu kekeringan. Petani kebanyakan hanya mengharap hujan karena semua irigasi kering,\" imbuhnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait