Tim peneliti berhasil menguak misteri air terjun Blood Falls di Antartika. Air terjun berwarna semerah darah setinggi 100 kaki itu mengalir di sisi gletser salju yang putih sehingga semakin menunjukkan kontrasnya yang tampak tidak lazim. Blood Falls pertama kali ditemukan oleh penjelajah Australia Griffith Taylor pada ekspedisi tahun 1911. Saat itu, dia dan rekan penjelajahnya mengira warna merah air terjun berasal dari alga yang hidup di dalamnya. Sejumlah riset berikutnya berhasil mengungkap perairan tersebut berwarna merah karena kaya kandungan besi. Meski para ilmuwan sudah mengetahui proses oksidasi air saat terkena udara, sebelum ini mereka masih belum menemukan sumber dan proses terbentuknya.
Terungkap Misteri Air Terjun Semerah Darah di Antartika
Kamis 09-08-2018,14:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :