Pj Walikota: Kota Cirebon Wajib Punya Bus Rapid Transit

Rabu 15-08-2018,14:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kebutuhan transportasi masal yang terintegrasi menjadi keharusan. Mengingat perkembangan Kota Cirebon ke arah metropolitan. Yang hampir pasti menghadirkan tantangan tersendiri dalam aspek transportasi. Penjabat (Pj) Walikota Dedi Taufik menilai, bus rapid transit (BRT) perlu ada di Kota Cirebon. Pertimbangannya, mobilitas warga kota yang tinggi. Pihaknya mempunyai rencana mereformasi sistem transportasi publik dan membangun sistem transportasi masal. \"Saya sudah merencanakan sejak 2016. Sebagai kadishub Jabar saya ingin menghadirkan BRT sebagai solusinya,” ujar Dedi, kepada Radar Cirebon. BRT sejauh ini baru diterapkan di Kota Bandung dan Bogor. Sementara untuk Kota Cirebon, masih dalam tahap pengkajian dan koordinasi dengan instansi terkait. Namun dia berjanji segera merealisasikannya, pasalnya BRT ini bisa diimplementasikan dengan sistem transportasi yang ada, cepat dengan biaya relatif rendah. Sistem BRT juga memiliki jangka waktu pembangunan dan pengimplementasian yang relatif pendek. Pasalnya sistem BRT minim pembangunan infrastruktur baru yang akan memakan waktu dan biaya yang lebih besar. Hal ini diharapkan berpengaruh pada tarif yang lebih terjangkau bagi penggunanya. Selain itu, pembangunan BRT yang juga minim proses pembebasan lahan membuat sistem BRT dapat beroperasi dan melayani masyarakat lebih cepat. Untuk busnya sendiri, rencananya akan menggunakan jenis tiga perempat. Kapasitasnya sekitar 30 penumpang duduk dan berdiri. Rute yang akan dilalui BRT selain dalam kota, juga pinggiran kota, melalui tempat strategis sekolah, terminal, stasiun, kantor, mall dan lainnya. Direncanakannya, angkutan kota (angkot) tetap beroperasi. Tapi berubah  perannya menjadi angkutan feeder atau pengumpan. Jadi antara BRT dan angkot akan terintegrasi. Sedangkan pengelolaannya bisa dilakukan dishub atau membentuk badan usaha milik daerah (BUMD). Sebelumnya, Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Cirebon Dikri Hopiana SSos MSi mengatakan keberadaan BRT akan menjadi bahan kajian di 2019. Dengan adanya BRT, diharapkan bisa menekan angka di Kota Cirebon. \"Saat ini beban kendaraan semakin meningkat, rasanya BRT perlu diterapkan di Kota Cirebon,\" tuturnya. Meski diakui menerapkan BRT di Kota Cirebon bukan urusan mudah. Masih harus melewati kajian, terutama soal seberapa mendesaknya keperluan BRT. Setelah nanti dikaji dan diusulkan, nanti akan dilihat terlebih dahulu indikator kebutuhannya, kapasitas estimasi biaya, tarif, dan durasi pembangunan. (gus)

Tags :
Kategori :

Terkait