CIREBON - Dua laki - laki dengan kondisi mabuk yang diduga pendukung calon wali kota Bamunas-Priatmo (BP), Toni (40) dan Deni (40) warga RT 02 RW 08 Cileres, Kecamatan Harjamukti, Minggu (3/3) sore, menyerang warga yang merupakan pendukung calon wali kota Ano-Azis. Akibatnya, dua orang ibu-ibu itu, yakni Sri Rahayu (43) dan Ratnawati (50) mengalami luka-luka pasca dianiaya dua pemuda tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, Toni dan Deni sehabis menonton organ tunggal hajatan di seberang jalan RW mereka, pulang menggunakan sepeda motor dalam kondisi mabuk berat, akibat mengonsumsi minuman keras. Ketika itu, mereka berdua langsung menuju rumah Mukhtar (34) warga RT 05 RW 08 Cileres. Mereka berdua bertemu Mukhtar, dan berbicara dalam kondisi mabuk. Dua pemuda itu menanyakan kepada Mukhtar, dia diberi apa sehingga menjadi pendukung Ano-Azis. Karena dua pemuda itu dalam kondisi marah, maka Mukhtar segera menyelamatkan diri dan meminta pertolongan ketua RT 05, yaitu Rakimah (43). Melihat Mukhtar berlari menuju rumah ketua RT, mereka berdua pun mengejar. Setelah sampai di rumah ketua RT, terjadi perkelahian antara mereka berdua melawan Mukhtar. Ketua RT beserta warga lainnya yang ramai datang mencoba memisahkan dan menyelamatkan Mukhtar. Setelah dipisah, kedua pemuda mabuk tersebut, mencoba untuk kembali. Namun saat akan kembali, di jalan mereka berpapasan dengan dua orang ibu-ibu, yakni Sri Rahayu dan Ratnawati yang sedang membagikan undangan. Kebetulan dua ibu-ibu tersebut juga merupakan simpatisan Ano-Azis yang menjadi pesaing BP. Toni lalu langsung mencekik mereka berdua dengan sekuat tenaga. Tetapi Ratnawati yang berada di sebelah kiri tangan Toni, berhasil melepaskan diri. Sementara Sri Rahayu setelah dicekik lehernya lalu dilemparkan ke tembok, kemudian diinjak-injak oleh Toni. Setelah puas menginjak-injak Sri, Toni beserta Deni segera kembali berjalan. Pada saat berjalan, Toni memukul kaca jendela rumah milik Fajar (60). Sehingga kaca jendela Fajar pecah, tangan Toni pun penuh dengan luka-luka. Kemudian oleh teman-temannya dibawa menuju RS Pelabuhan. Sementara korbannya, Sri Rahayu serta Ratnawati juga dibawa menuju RS Pelabuhan untuk mendapatkan perawatan medis. Mukhtar kepada Radar mengatakan, saat itu dirinya berada di dalam rumah. Ketika itu datanglah Toni beserta temannya, Deni, menggunakan sepeda motor. Dalam kondisi mabuk, Toni dan Deni marah-marah dan menanyakan kepada dirinya, diberi apa sehingga mendukung Ano Azis? “Mereka berdua awalnya cari saya. Mereka mabuk dan nanya ke saya, kenapa saya jadi pendukung Ano-Azis. Saya lihat kondisi berbahaya, jadi saya minta tolong Pak RT,” ujar Mukhtar. Sementara itu, Ketua RT 05 RW 08 Cileres Rakimah membenarkan, pada waktu itu Mukhtar datang ke rumahnya untuk meminta perlindungan dari gangguan dua pemuda mabuk tersebut. Dia berusaha memisahkan dan menyelamatkan Mukhtar dari dua pemuda mabuk tersebut. “Ya, tadi Mukhtar datang ke rumah minta perlindungan saya, karena sedang dikejar dua orang itu,” ujar Rakimah. Sementara pelaku, Toni tidak mengakui perbuatannya. Dia beralasan sedang banyak pikiran, sehingga memecahkan kaca. “Nggak, saya cuma lagi banyak pikiran saja. Cuma pecahin kaca saja,” ujar Toni. Sementara itu, Kapolsek Seltim Kompol Sutisna melalui Kanit Reskrim Aiptu Ateng kepada Radar tidak banyak komentar apapun. Pihaknya menyarankan agar Radar langsung menuju TKP. Pihaknya tidak bisa berkomentar lantaran tidak tahu secara pasti tentang kronologis kejadian tersebut. “Lebih baik ke tempatnya saja langsung, di sana masih banyak warga yang tahu tentang masalah ini,” ujar Ateng. (den/sam) FOTO: SAMSUL HUDA/ RADAR CIREBON
Pendukung BP Aniaya Simpatisan Ano-Azis
Senin 04-03-2013,20:48 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :