DPRD Minta Setu Patok dan Setu Sedong Harus Segera Dinormalisasi

Minggu 26-08-2018,19:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Musim kemarau di Kabupaten Cirebon mengancam ratusan hektare lahan produktif. Bahkan sudah ada sekitar 400 hektar lahan pertanian mengalami kekeringan. Hal itu diakibatkan oleh tidak tersedianya bahan baku air untuk mengairi pesawahan. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon R Cakra Suseno SH mengatakan, melihat kondisi ini, perlu ada upaya dari pemerintah. Salah satunya, perlu ada normalisasi Setu Patok dan Setu Sedong. Sebab, dua setu tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sawah. Karena sejak dulu kedua setu itu belum pernah dinormalisasi “Memang untuk area pesawahan di wilayah barat seluas 20.000 hektar sudah bisa mendapatkan suplai air dari waduk Jatigede melalui bendungan Rentang. Tapi untuk wilayah selatan dan timur masih belum tersentuh,” ujar Cakra usai rapat kerja dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon di ruang komisi II, belum lama ini. Untuk bisa menormalisasi, lanjutnya membutuhkan anggaran sangat besar. Oleh karena itu pihaknya berharap pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan BBWSCC bisa melakukan normalisasi. “Itu memang kewenangan pusat, jadi kami harap dinas terkait ikut mendorong supaya bisa dinormalisasi, sebagai upaya untuk menanggulangi kekeringan,” jelasnya. Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, jika dibandingkan daerah lain wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Cirebon belum masuk kategori parah. Tapi apa salahnya sebagai langkah antisipasi pemerintah harus mendorong pemerintah pusat untuk normalisasi. “Memang bukan satu-satunya sumber air, karena di wilayah timur juga ada sungai-sungai dan embung. Tapi kan adanya setu ini juga bisa memberikan dampak positif,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait