PKL Watubelah Minta Tempat Relokasi yang Strategis

Selasa 28-08-2018,13:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Bakal beroperasinya kantor sekretariat Institut Teknologi Bandung (ITB) Cirebon di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, membuat sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di bilangan Jalan Fatahillah-Sumber akan segera disterilkan. Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Cirebon, Iman Sugiharto mengatakan, para pedagang ini penting untuk ditertibkan, karena ITB akan segera beroperasi. Saat ini, pembangunan kampus sementara ITB di Watubelah sudah rampung dan hanya tinggal mengadakan sarana dan prasarana lainnya. “Seperti yang kita tahu, kalau pedagang itu banyak beroperasi di sekitar kampus ITB, dan itu harus ditertibkan. Namun bukannya kita akan mengusir mereka, melainkan merelokasi atau dipindahkan ke tempat lain,” kata Iman kepada sejumlah media. Dikatakannya, para pedagang di sekitar Watubelah atau berada persis di dekat Sport Centre dan Asrama Haji, merupakan pedagang yang telah berjualan sejak bertahun-tahun lalu. Seluruh pedagang ini berjualan kelapa muda, dan lokasi tersebut merupakan tempat bagi warga Cirebon sebagai tempat tongkrongan pemuda pemudi. Suasana yang sejuk menciptakan lokasi ini menjadi tempat nongkrong favorit warga. Namun, warung-warung tersebut juga kerap menyediakan tempat tersembunyi bagi pasangan mesum, sehingga sering digerebek oleh Satpol PP. Menurut Iman, Satpol PP masih melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait penertiban tersebut. Salah satunya mencari solusi tempat yang akan digunakan untuk relokasi. “Jangan sampai pedagang itu merasa terusir, tapi kami relokasi ya. Hingga saat ini, kami masih mencari alternatif lokasi relokasi,” ujarnya. Iman menambahkan, secara lisan pihaknya sudah menyampaikan rencana relokasi tersebut. Iman juga mengklaim pedagang sebenarnya setuju untuk direlokasi. “Karena mereka tahu telah berjualan di trotoar dan di lahan milik Pemkab Cirebon. Mereka tahu melanggar, makanya bersedia direlokasi,” katanya. Sebenarnya, kata dia, penertiban tahap pertama sudah dilakukan. Enam warung yang sudah ditertibkan saat pelaksanaan pembangunan lanjutan Sport Centre. “Tahap pertamanya saat pembangunan lanjutan Sport Centre. Selanjutnya adalah tahapan kedua yang terutama berada di depan Asrama Haji,” katanya. Terpisah, salah satu pedagang es kelapa muda, Nurimah mengaku sudah sering mendengar bahwa para PKL Watubelah akan direlokasi, namun hingga saat ini belum terwujud. \"Yang penting tempatnya strategis. Terus kalaupun nanti sewa, jangan sampai mematikan kami karena harganya yang mahal. Kami kan jualan di sini sudah belasan tahun,\" akunya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait