Petani Berharap Jembatan Milik Pabrik Gula Diperbaiki

CIREBON-Sebuah jembatan besi peninggalan pabrik gula yang sudah tak terpakai di Desa Jatirenggang, kini dimanfaatkan oleh para petani setempat untuk aktivitas sehari-hari. Jembatan yang usianya sudah berpuluh-puluh tahun tersebut, memang sudah tak digunakan lagi untuk mendukung proses pengangkutan tebu ke pabrik, setelah lahan tebu di wilayah sekitar terus menyusut. Para petani yang kini menggunakan jembatan tersebut mengaku, sering merasa takut ketika menyeberangi jembatan yang melintang di atas Sungai Ciberes. Pasalnya, beberapa bagian jembatan sudah terlihat berkarat dan kayu yang digunakan sebagai landasan juga beberapa bagian sudah terlihat lapuk. Suyono, salah satu petani yang ditemui Radar mengatakan, jembatan tersebut menghubungkan Desa Jatirenggang dan desa lainnya di Kecamatan Babakan. Banyak petani yang setiap harinya hilir mudik melewati jembatan tersebut. Pasalnya, jika harus memutar, jarak yang ditempuh sangat jauh. “Kalau lewat jalur lain sangat jauh. Lewat jalan ini kita bisa hemat 20 sampai 30 menit. Tergantung kondisi jalan. Kalau kering ya bisa lebih cepat, kalau berlumpur ya agak sedikit lama,” ujarnya. Dikatakannya, para petani sebenarnya sangat membutuhkan keberadaan jembatan tersebut. Namun petani tidak mungkin meminta ke pabrik gula karena memang jembatan itu sudah tidak digunakan oleh aktivitas pabrik. “Sudah lama telantar. Sudah lama juga tidak dipakai untuk angkutan tebu. Kondisi besi-besinya juga banyak yang hilang. Ada yang potong di beberapa bagian,” imbuhnya. Sementara itu, petani lainnya, Janudin kepada Radar Cirebon menuturkan, selain ada persoalan terkait kebutuhan keberadaan jembatan, petani juga berharap normalisasi sungai yang dilakukan juga menyentuh wilayah tersebut. Sehingga airnya bisa secara maksimal dipergunakan untuk pertanian. “Selain jembatannya, sungainya juga perlu dikeruk. Sudah lumayan dangkal,” ungkapnya. (dri)