F MINOR, B Bes, G Kres, C kres. Benjamin Seilhammer memainkan intro Smells Like Teen Spirit-nya Nirvana. “Kamu bisa mainkan lagu selain tarling atau etnik?” pinta Budayawan Cirebon sekaligus pembawa acara malam itu, Akbarudin Sucipto. Benjamin tak menjawab. Ia mengerti bahasa Indonesia, tapi belum fasih bicara. Intro lagu bergenre Grunge itu yang kemudian ia mainkan. Penonton membalasnya dengan riuh tepuk tangan. Benjamin yang berusia 23 tahun, tujuh tahun terakhir mempelajari gitar. Mulai dari klasik, sampai rock. Kemudian ia belajar musik etnik. Diawali dari gamelan. Berguru kepada Eric North, pendiri Sanggar Sinar Surya di Santa Barbara, California, Amerika Serikat. Setahun belakangan, ia tertarik dengan tarling klasik. Kunjungannya dengan Eric North AKA Mama Eric, membuatnya jatuh cinta dengan Cirebon. Dengan tarling klasik. “Saya belajar ke Mama Jana. Sudah setahun,” kata Benjamin, saat berbincang dengan wartawan koran ini. Malam itu, ia naik pentas bersama Maestro Tarling Cirebon, Sudjana Partanain. DIMULAI SEJAK 1990 Pageran H Tomi didaulat memberikan sambutan. Ia adalah pengasuh Yayasan Pangeran H Yusuf Dendabrata. Sambutannya diawali dengan cerita tahun 1990. Ketika mencari penari topeng, untuk mentas di Festival Budaya Indonesia-Amerika. “Susahnya bukan main. Di kota nyaris nggak ada. Kita bawa dari kabupaten. Tapi bawa mama Kota Cirebon, bawa nama Keraton Kacirebonan,” ulasnya, dalam prakata yang disampaikan Jumat malam (14/9). Berangkat dari keprihatinan itu, Yayasan Pangeran H Yusuf Dendabrata berkomitmen pada pelestarian seni dan budaya. Bersama-sama mengumpulkan seni yang hampir punah untuk kembali eksis. Salah satu muridnya, Eric North. Yang kemudian mendirikan Sanggar Sinar Surya di California. “Dengan hadirnya Mama Eric ke Cirebon, kesenian Cirebon dibawa ke Amerika. Kemudian dikembalikan ke Cirebon. Sekarang ada Benjamin,” katanya. Benjamin adalah murid Mama Eric. Piawai memainkan gamelan. Datang ke Cirebon. Jauh-jauh hanya untuk belajar tarling kepada Mama Jana. Tarling memang banyak dikenal. Tapi tarling klasik sudah jarang adanya. Tomi mengngkapkan apresiasinya kepada mereka yang konsisten pada pelestarian. Salah satunya sang maestro Mama Jana. Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat juga menyampaikan apresiasinya lewat sebuah penghargaan. Ditujukan kepada mereka yang berdedikasi pada pelestarian seni dan budaya. Benjamin dapat penghargaan tersebut. Kemudian Yayasan Prima Ardiantana yang berdedikasi atas kesenian dan kebudayaan Cirebon. Pentas Mama Jana dan Benjamin tak sekadar jadi pengobat rindu. Lebih dari itu. Tarling klasik telah menautkan negeri dari dua benua berbeda. Pertalian yang terus terpelihara. Antara Cirebon dan California. (yud)
Duet Mama Jana dengan Benjamin; Antara Cirebon dan California
Senin 17-09-2018,19:31 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :