CIREBON-Keberadaan pedagang kaki lima di Jalan Siliwangi menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota Cirebon. Seiring ditetapkannya kawasan tertib lalu lintas (KTL). Bagaimana implementasinya di lapangan? Pedagang kaki lima yang ada di Jalan Siliwangi sendiri lebih banyak berada di bahu jalan. Bukan di trotoar. Mayoritas berjualan buah-buahan. Sulitnya penertiban ini dikarenakan faktor pembeli. Sekaligus omzet yang menjanjikan. Tak sampai setengah jam Radar Cirebon memantau, terhitung belasan pembeli datang. Turun dari mobil ataupun sepeda motor. Memilah buah-buahan yang akan dibeli, kemudian menimbangnya. Transaksi pun terjadi. Dari pantauan Radar Cirebon, ada sekitar 61 pedagang kaki lima yang berada di Jalan Siliwangi sampai lampu merah Jalan Slamet Riyadi. Keberadaan puluhan PKL ini tentu jadi pertanyaan besar. Mengingat berulangkali Pemerintah Kota Cirebon gembar-gembor kawasan ini harus steril dari pedagang. Keberadaan PKL di Jalan Siliwangi didominasi oleh pedagang kaki lima dengan gerobak. Sedangkan untuk pedagang dengan mobil berjumlah tiga, PKL dengan tenda sekitar enam jumlahnya. Barang dagangan yang dijualnya pun beragam. Mulai dari buah-buahan, minuman dan makanan ringan khas pinggir jalan sampai lapak pedagang penjual stiker motor. Salah satu pedagang, sudah hampir berjualan kurang lebih satu tahun di lokasi yang ditempatinya saat ini. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan sampai Rp300 ribu dari berjualan siomay di sekitar Jalan Siliwangi. Mulai mangkal pukul 12.00 siang sampai sebelum magrib saja, ia sudah bisa melangsungkan hidupnya sehari-hari. \"Di sini ramai nggak ramai, lumayan aja. Alhamdulillah,” ujar pedagang yang menolak diungkapkan identitasnya tersebut. Bila datang patroli Satpol PP, ia yang menggunakan gerobak dengan mudahnya pindah lokasi. Jika dirasa aman, maka akan kembali lagi. Hal tersebut dikatakannya mau tak mau harus dilakukan demi keberlangsungan hidup yang hanya bertumpu dari berjualan siomay itu. \"Kalau udah mulai keliatan petugas Pol PP ya udah lari aja. Kalau udah aman baru balik lagi,\" ucapnya. Sementara itu, Tini (35) pun mengaku aman berjualan di Jalan siliwangi. Tak khawatir dengan keberadaan petugas. Selama ini ia berjualan berpindah-pindah lokasi. \"Yang beli dari mana-mana. Saya juga muter-muter juga. Jadi kalau ada razia nggak pernah kena,\" ungkap pedagang tisue asal Depok, Plumbon itu. (myg)
Jumlah PKL Jl Silwangi Ada 61 Orang
Selasa 02-10-2018,15:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :