Geger Penemuan Bayi di Atas Alat Pembuat Jaring di Desa Citemu

Senin 29-10-2018,17:07 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Suara tangis bayi di waktu subuh membuat Dasimah (45), warga Blok Sikrupak Desa Citemu kaget. Pasalnya, sayup-sayup suara tersebut terdengar sangat jelas di lokasi yang memang sangat sepi, Minggu (28/10) sekitar pukul 04.30 WIB. Sesekali suara tangisan tersebut hilang. Kemudian muncul lagi. Lalu tiba-tiba keras dan hilang lagi. Kondisi tersebut terjadi beberapa kali sampai akhirnya Dasimah menelusuri asal suara tersebut. Beberapa saat kemudian, langkahnya terhenti di depan sebuah bangunan yang lebih mirip gudang. Di tempat itu, suara tangis bayi tersebut lebih keras. Dan akhirnya pandangannya tertuju pada sebuah benda berselimut kain teronggok di atas mesin atau alat pembuat jaring. “Nah, dari awal mendengar ada suara bayi, langsung dicari tuh. Ditelusuri suaranya sampai ke lokasi penemuan. Karena panik dan kaget akhirnya ngundang warga buat ngecek kondisinya,” ujar Kapolsek Mundu AKP Iwan Gunawan SH saat ditemui Radar Cirebon. Bayi tersebut kemudian langsung dievakuasi ke salah satu rumah warga. Posisinya sewaktu ditemukan pada bagian wajahnya banyak ruam-ruam merah, akibat dikerubuti nyamuk dan semut. “Sempat diamankan warga sebelum akhirnya melapor ke polsek dan ditindaklanjuti ke puskesmas. Karena kondisinya waktu itu lemah dan butuh perawatan,” imbuhnya. Dikatakan Iwan, pihaknya langsung menghimpun keterangan dari sejumlah saksi dan warga setempat, terkait penemuan bayi tersebut. Selain itu, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan koordinasi dengan jajaran polsek terkait informasi penemuan bayi tersebut. “Langsung kita lakukan penyelidikan. Kita kumpulkan keterangan saksi dan yang paling penting kita sebar informasi ini ke wilayah sekitar. Untuk kondisi bayinya sendiri sehat dan saat ini dirawat di Puskesmas Mundu,” jelasnya. Sementara itu, bayi yang ditemukan tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan panjang sekitar 46 cm dan berat 2,4 kilogram. Untuk kondisi kesehatan bayi saat ini dalam keadaan stabil dan ruam-ruam serta bintik merah di bagian wajah mulai berangsur hilang. “Kondisinya normal, sudah stabil. Tadi diantarkan ke puskesmas sekitar pukul 07.30 WIB. Diantarkan oleh polisi dan warga, kemudian langsung ditangani petugas piket puskesmas,” ujar Bidan Jaga Puskesmas Mundu Retno Suliestiya. Menurut Retno, usia bayi tersebut diperkirakan sekitar tiga atau empat hari. Hal ini terlihat dari kondisi tali pusar yang sudah mulai mengering. Namun demikian, Retno menilai jika proses kelahiran bayi tersebut ditangani atau dibantu oleh tenaga medis atau minimal oleh orang yang mengerti medis. “Pada tali pusarnya ada alat medis. Namaya klem umbilical. Alat ini fungsinya hampir sama dengan yang digunakan paraji atau dukun bayi yang menggunakan benang. Klem ini untuk menjepit tali pusar dan biasanya digunakan bidan atau tenaga medis di rumah sakit,” katanya. Setelah kabar terkait penemuan bayi tersebut beredar luas, sejak pagi hingga sore, banyak masyarakat yang datang dan meminta bayi tersebut untuk diadopsi atau dirawat. “Saya sampaikan ke warga yang datang kalau mau adopsi atau apapun silakan ke pihak terkait. Berkoordinasi dengan polisi dan dinsos. Puskesmas hanya penanganan sementara sampai kondisi bayi pulih,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait