Warga Kabupaten Cirebon Jaga Tradisi Ngapem Bulan Safar

Jumat 02-11-2018,18:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Beberapa warga di Kabupaten Cirebon menjaga tradisi Ngapem saat bulan Safar. Ngapem adalah membuat kue apem, seperti yang dilakukan Hj Kunie Bukhori, warga Blok Kebon Kelapa, Desa Tegalgubug Kidul, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Tradisi tersebut sudah dijalankan Kunie dari tahun ke tahun. Selain untuk menjalankan tradisi, pembuatan kue apem dianggap mampu menjaga hubungan baik sesama warga. Sebab, dalam pembuatannya dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan tetangga atau masyarakat sekitar. Kue apem terbuat dari tepung beras, tape, ragi, bibit roti, dan baking powder. Namun, seiring berkembangnya zaman, tradisi tersebut seakan mulai terlupakan dan hanya beberapa orang saja yang masih menjalankannya. Hasil dari pembuatan kue itu nantinya akan dibagikan kepada warga sekitar sebagai bentuk rasa syukur. “Selain meneruskan tradisi, pembuatan kue apem juga dapat menjalin silaturahmi sesama warga. Karena, mereka ikut membantu pembuatannya,” tutur Kunie. Total beras yang dihabiskan Kunie adalah 1 kwintal dengan melibatkan 7 warga. Apem disajikan bersama kinca, yaitu cairan manis yang terbuat dari gula merah dan campuran gula batu dengan parutan kelapa. Pada masa sekarang, tradisi Ngapem sudah tidak seperti dulu. Beberapa warga lebih memilih untuk membeli kue apem yang sudah jadi dari pasar dengan rasa yang cenderung tidak khas. Minul, salah satu pembuat apem mengatakan, teknik pembuatan dari dulu tidak berubah. “Rasanya juga tidak berubah. Yang membuat apem mengembang itu karena bibit roti dan ovalet,” ujar Minul. (ade-magang)

Tags :
Kategori :

Terkait