Janji Serahkan Taman Krucuk Bulan Ini

Selasa 19-03-2013,08:52 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KESAMBI - Beberapa aset milik Pemerintah Kota Cirebon banyak yang terbengkalai. Sebut saja gedung wanita dan Taman Ade Irma Suryani (TAIS). Taman Krucuk dibangun di atas lahan pemkot. Melihat kenyataan saat ini, Taman Krucuk berpotensi seperti gedung wanita dan TAIS. Hal ini disampaikan pengamat kebijakan publik, Dr H Agus Alwafier MBA kepada Radar, kemarin. Menurutnya, Taman Krucuk harus menjadi prioritas pembangunan di tahun 2013 ini. Karena itu, Agus mendesak Dinas Permukiman dan Perumahan (kimrum) Jawa Barat untuk segera menyerahkan hasil pembangunan taman krucuk itu kepada Pemkot Cirebon. Selain dibangun di atas lahan aset milik pemkot, Taman Krucuk menjadi oase bagi masyarakat Kota Cirebon yang sangat kurang Ruang Terbuka Hijau (RTH). “Segera diselesaikan pembangunannya. Lalu serahkan ke pemkot. Jangan sampai mangkrak kayak gedung wanita. Taman krucuk ini berpotensi seperti itu,” ujarnya. Dikatakan mantan wakil wali kota itu menilai Taman Krucuk termasuk RTH yang bisa dimaksimalkan. Selain tempat refresing dan rekreasi, taman kota itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan ekonomi kreatif maupun pagelaran seni dan budaya. Politisi Partai NasDem itu khawatir, jika Taman Krucuk tidak segera diselesaikan pembangunannya dan tidak juga diserahkan pengelolaannya kepada pemkot, nasibnya akan sama dengan gedung wanita. Terbengkalai tidak terurus. “Jangan setengah-setengah, nanti nasibnya kayak gedung wanita. Jangan sampai itu terjadi,” pesannya. Kepala Bidang Fisik dan Lingkungan Bappeda Kota Cirebon, Ir H Yoyon Indrayana MT mengatakan, Taman Krucuk di Jalan Slamet Riyadi Kecamatan Kejaksan itu, akan dimaksimalkan untuk tempat rekreasi keluarga dan taman kota. Dijelaskan, secara letak fungsi dan aturan, Taman Krucuk termasuk ke dalam kategori RTH. Sebab, taman tersebut berfungsi sebagai kawasan resapan dan memiliki ruang terbuka untuk pohon-pohon atau vegetasi. “di taman krucuk itu dimungkinkan untuk menanam pohon,” ujarnya. Meskipun demikian, diakuinya taman krucuk belum lengkap dalam pengerjaan. Seperti tidak ada lampu taman, pintu masuk dan vegetasi yang rindang. Kekurangan tersebut sudah disampaikan Bappeda secara informal kepada Dinas Kimrum Jabar. Bahkan, dalam bulan Maret ini Dinas kimrum berjanji menyerahkan Taman Krucuk kepada Pemkot Cirebon. Alasan hingga saat ini belum diserahkan ke pemkot, dimungkinkan, kata Yoyon, Dinas Kimrum menunggu seluruh pengerjaan sempurna selesai. Sehingga, saat penyerahan nanti, mereka menyerahkan taman kota yang lengkap dan langsung bisa difungsikan. Artinya, penyerahan belum dilakukan karena anggaran dari APBD Provinsi Jabar belum tersedia untuk itu. Diperkirakan, anggaran untuk menutupi yang kurang tersebut (lampu, pintu masuk, vegetasi) mencapai Rp200 juta. “Mereka menyanggupi. Kalau tidakpun, kita anggarkan di APBD perubahan,” bebernya. Selain itu, lanjut Yoyon, di dalam Taman Krucuk digunakan grass blok yang memungkinkan tanaman tumbuh dan air terserap dengan baik. Hal itu, sesuai dengan kriteria RTH yang termaktub dalam UU Lingkungan Hidup. Pria berkacamata itu menegaskan, jika Dinas Kimrum Jabar tidak membuat taman krucuk sebagai RTH atau menyalahi RTH, dipastikan Yoyon dan Bappeda akan menolaknya. Misalkan, Taman Krucuk di aspal dan air tidak mengalir, hal itu pasti ditolak. Menurutnya, saat ini Kota Cirebon memiliki masalah kekurangan tempat RTH dan tempat bermain. Karena itu, konsep taman krucuk sengaja dibuat RTH dan juga terdapat pagelaran seni dan budaya untuk memfasilitasi dalam memberikan hiburan kepada masyarakat. Setelah diserahkan nanti, pemkot selaku pemilik aset, akan memberikan kebijakan melalui wali kota. “Dinas mana yang akan mengelola, itu teknis nanti,” tandasnya. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait