CIREBON - Operasional dan pembimbing jamaah Saffa Tour and Travel, Irwan Firdaus membantah telah menelantarkan jamaah umrah di Malaysia. Terkait jamaah yang akhirnya harus menginap di bandara, sudah atas kesepakatan antara jamaah dan pengelola.
“Kami sudah menanyakan pada jamaah, kita koordinasi dan mereka sepakat untuk bermalam di bandara dengan kondisi seadanya. Tidak ada itu penelantaran. Makan minum juga kami sediakan dengan baik,” beber Irwan saat mendatangi Graha Pena Radar Cirebon, kemarin.
Dia menjelaskan, saat mengetahui kepulangan ke tanah suci ditunda satu hari, dirinya sudah menanyakan pada pihak jamaah terkait tempat peristirahatan. Hotel transit pun telah ditawarkan pada jamaah. Namun, lantaran lokasi hotel transit jauh dari bandara, akhirnya disepakati oleh jamaah untuk bermalam di bandara.
Dia menilai, keluarga jamaah keliru. Pasalnya, setiap langkah yang diambil oleh pihak penyedia jasa umrah, selalu dikomunikasikan dengan para jamaah. “Itu adalah keliru. Jadi ditelantarkannya di mana? Sebelum bangun, makan sudah disiapkan meski di bandara, semuanya tetap kami berikan pelayanan yang baik,” bebernya.
Terkait langkah meminjam uang pada salah satu keluarga jamaah untuk membeli tiket pulang, Irwan memang mengakuinya. Dikatakannya, karena pihaknya harus kembali membeli tiket lantaran tiket awal sudah hangus karena terlambat datang, maka pihaknya harus membeli ulang tiket pesawat dengan jadwal yang berbeda.
“Iya betul, kita meminjam pada salah satu keluarga jamaah. Tapi itu juga karena ditawari oleh salah satu jamaah dan kami juga sudah komitmen mengembalikan uang tersebut setiba di tanah air,” jelasnya.
Kalaupun tidak dipinjamkan, lanjut dia, sebagai bentuk pertanggungjawabannya, Irwan sudah menyediakan rencana B. “Saya juga minta transfer kakak saya. Dan kalau mau jujur, uang yang kemarin ditransfer keluarga jamaah itu tidak saya gunakan. Saya pakai uang kakak saya. Dan memang rencananya akan kami kembalikan,” tukasnya.
Senada, Manager Umum Biro Saffa Tour and Travel, Dodon Romadhona membantah tudingan menelantarkan tujuh jamaah umrah di Malaysia. Dikatakannya, semua jamaah yang berada di Malaysia sudah mendapatkan tiket dan pihaknya mengawal jamah dari Jeddah sampai ke Malaysia, bahkan sampai ke tanah air. “Kalau pihak kita tidak bertanggung jawab, tidak mengawal jamaah dan tidak memberikan tiket, baru itu bisa dikatakan menelantarkan. Inikan tidak sama sekali,” katanya.
“Semua travel mengalami hal sama. Hanya saja, mungkin ada kedengkian kepada kami. Selama ini, kami hanya ingin membantu masyarakat untuk beribadah,” ucapnya. (kmg/sam)