Terkait Dihapuskannya Caretaker PSSI
CIREBON - Belum usainya polemik dualisme PSSI di daerah ditanggapi santai oleh Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Cirebon Edi Suripno. Edi mengatakan, pihaknya tidak akan terburu-buru mengambil kesimpulan terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB). \"Kita tunggu petunjuk dari PSSI Jawa Barat dan program ke depan,\" tulis Edi dalam pesan singkatnya kemarin.
Sementara, Sekretaris Umum PSSI Kota Cirebon versi Agus Purwanto, Didi Sunardi berharap agar para pengrus PSSI Jabar pimpinan Bambang Sukowiyono dan pengcab bentukannya dapat menerima hasil KLB yang telah disepakati. \"Jadi sekarang sudah jelas mana yang di akui FIFA. Sebaiknya sekarang bersama-sama lagi, kembali bergabung untuk membangun sepak bola Cirebon,\" ujarnya kemarin.
Didi Juga meminta pihak-pihak yang saat ini masih mengadakan kegiatan dengan mengatasnamakan PSSI agar memperhatikan kembali aspek legalitasnya. \"PSSI telah bersatu kembali. Pengprov Jabar kembali dipimpin Pak Tonny. Jadi, pihak-pihak lain hendaknya memperhatikan legalitasnya, kasihan para pemain,\" ucapnya.
Sementara itu, Ketua PSSI Jabar voter Solo drg Tonny Apriliani saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya membenarkan komentar Didi Sunardi. \"Surat pembekuan dan surat pemberhentian untuk saya telah dicabut oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin atas perintah FIFA. Sementara SK caretaker itu, dasarnya adalah surat-surat tersebut. Jika surat yang mendasarinya telah dicabut. Lalu apa lagi yang akan digunakan sebagai dasar hukumnya?,\" tuturnya.
\"Selanjutnya, kami telah menguji keputusan ini kepada badan arbitrasi olahraga dan pengadilan negeri. Hasilnya, SK caretaker disalahkan dan kalah telak. Alasannya, karena landasan hukum pihak kami itu masih sangat kuat dan sesuai dengan legal standing. Lagipula, tidak ada di dalam statuta PSSI aturan mengenai pembekuan badan pengurus atau pembekuan anggota. Inilah kesalahan fatal Djohar Arifin. Sehingga, mau tidak mau pihak caretaker ini kalah,\" tambah Tonny.
Tonny berharap, para pengurus pengcab tidak lagi merisaukan persoalan ini. \"Khusus untuk Kota dan Kabupaten Cirebon, saya minta pengcab yang dibentuk caretaker segera menggabungkan diri ke pengcab yang telah kami bentuk,\" ujarnya.
Sebab, lanjut Tonny, kalau mereka tetap memaksakan kehendak dan tidak mau bersatu, maka setiap program yang mereka punya tidak akan mendapatkan rekomendasi dari dirinya. Tony mengatakan, jika dirinya telah kembali mengisi posisi penting di PSSI pusat yaitu sebagai ketua komite kompetisi, ketua komite futsal, serta ketua komite organisasi dan pembinaan usia dini.
\"Jika mereka tidak mau bergabung, kepada siapa mereka akan menginduk? Sekarang ini posisi saya di pusat telah kembali lagi. Coba fikir dengan logika, jika mereka akan mengikuti turnamen atau akan melaksanakan program pembinaan usia dini, siapa yang akan merekomendasikan kegiatn-kegiatan mereka?\" tegasnya.
Tonny juga berjanji secepatnya akan memanggil pengcab-pengcab yang bermasalah dan menyelesaikan konflik di daerah. \"Sementara ini saya masih fokus ke timnas karena akan bertanding tanggal 23 Maret nati. Setelah itu selesai, saya akan panggil pengcab-pengcab yang masih bermasalah,\" pungkasnya. (tatang-mg)