JAKARTA- Kebijakan Polri dalam penentuan jabatan strategis banyak dipertanyakan. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan penempatan berbagai posisi di kepolisian memang menjadi hak prerogatif Kapolri. Namun demikian Neta berharap Kapolri bisa bersikap profesional dalam menentukan berbagi posisi di Polri. “Ya terutama pada posisi-posisi strategis. Tolok ukurnya tentu pada kualitas, kapasitas, dan kapabilitas. Bukan atas dasar suka atau tidak suka. Tolok ukur yang dipakai harus mengacu kepada loyalitas kebangsaan dan organisasi dan bukan loyalitas kepada pribadi, atasan atau kelompok,” kata Neta saat dihubungi, Minggu (18/11). Menurut Neta, akhir-akhir ini memang terjadi kerancuan di Polri. Jumlah jenderal dikebut makin membeludak, akibatnya terjadi pembengkakan di jalur tengah organisasi. “Banyak Kombes yang nganggur. Penempatan seseorang perwira banyak yang lompat pagar. Terlalu dipaksakan. Sehingga muncul kecemburuan di internal Polri. Orang-orang yang tidak punya jalur, meski berkualitas tapi tetap terpuruk di posisi yang tidak jelas,” ujarnya. Sebaliknya, kata Neta, orang-orang yang punya jalur khusus bisa dengan cepat karirnya melonjak. “Ada figur yang belum lulus Lemhanas sudah mendapat job jenderal. Ada figur yang tidak sarjana tapi bisa ikut pendidikan Lemhanas dan bisa dapat posisi jenderal. Sementara banyak perwira yang sudah S2 dan S3 tidak bisa ikut Sespati maupun Lemhanas dan terpuruk di posisi Anjak bertahun-tahun,” tuturnya. Lebih lanjut Neta mengatakan, ironisnya hanya di era sekarang ini ada Kapolda yang dimutasi menjadi Wakapolda. Apa pun alasannya terang Neta, hal itu menunjukkan sistem kaderisasi di Polri terjadi masalah yang sangat serius. Dan ini perlu penataan orientasi agar bisa komit dengan jiwa profesional. Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menaikkan status sejumlah polda dari tipe B menjadi tipe A. Sejumlah pejabat tinggi pun dimutasi dan mendapat kenaikan jabatan. Nah, salah satunya di jajaran Polda Banten. Kapolda Banten Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra diangkat dalam jabatan baru sebagai Wakapolda Lampung. Posisinya digantikan Brigjen Pol Tomsi Tohir yang sebelumnya menjabat Karowassidik Bareskrim Polri. Menyusul Kombes Pol Tornagogo Sihombing yang dulunya Wadirtipidter Bareskrim Polri menempati posisi Tomsi. Jabatan Wadirtipidter Bareskrim Polri sendiri kini diisi Kombes Pol Lukas Akbar Abriari yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagrendafug Rorenmin Irwasum Polri. Sementara yang menempati posisinya yakni, Kombes Pol Teguh Sarwono yang semula menjabat Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta. “TR mutasi tersebut dalam rangka peningkatan tipologi Polda Banten dari tipe B menjadi tipe A yang akan dipimpin oleh kapolda dengan pangkat bintang 2,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Minggu (18/11). (AF/FIN/JPC)
IPW: Baru Ada, Kapolda Jadi Wakapolda
Selasa 20-11-2018,16:06 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :