Ironis, Tiap Tahun Ratusan Tukik Belawa Mati

Sabtu 15-12-2018,21:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pertumbuhan kura-kura Belawa (Cikuya) saat ini menemui kendala. Hal ini dikarenakan banyak kura-kura yang mati akibat virus dan menjadi santapan predator seperti biawak sebelum sempat dipindahkan ke kolam kura-kura dewasa. Tidak hanya itu, jumlah kura-kura yang berada di fase remaja menuju dewasa pun berkurang drastis. Setiap tahunnya, dari ratusan ekor tukik yang dilepaskan ke kolam pembesaran, hanya puluhan ekor saja yang bisa bertahan dan dipindahkan ke kolam kura-kura dewasa. “Tahun lalu kita pernah sebar 300 tukik. Saat diangkat, jumlahnya berkurang drastis, cuma tinggal 99 ekor. Bahkan pernah juga hanya 30 ekor,” ujar Yanto Aryanto salah satu penggiat Kura-kura Belawa. Menurutnya, kondisi tersebut, selain karena disebabkan beberapa hal di atas, menurunnya jumlah tukik remaja dikarenakan tukik-tukik tersebut diduga menjadi kanibal karena pasokan makanan yang tidak bisa setiap hari diberikan pengelola. “Dalam seminggu, kita hanya tiga hari kasih makan. Biayanya lumayan tinggi. Sementara kita hanya dibantu dari dana desa. Itupun jumlahnya tidak cukup. Banyak kura-kura yang jadi kanibal,” imbuhnya. Namun demikian, saat ini secercah harapan muncul dan menjadi penyemangat para aktivis dan pengelola kura-kura Belawa. Minggu lalu perwakilan dari pemdes dan pengelola diundang rapat oleh Dislakan Kabupaten Cirebon dan memberitahukan jika saat ini anggaran untuk makan kura-kura akan kembali disuplai dinas. “Ini angin segar. Kita bersyukur bisa bekerja sama kembali dengan dinas, terutama untuk urusan suplai makanan kura-kura. Minggu lalu perwakilan dari sini dipanggil rapat dan disampaikan rencana itu mulai 2019,” imbuhnya. Menurut Aryanto, paling tidak saat ini satu masalah telah terselesaikan. Dia pun berharap dalam waktu dekat pengembangan kawasan tersebut bisa direalisasikan. Terlebih, jika pertumbuhan populasi Kura-kura Belawa sudah normal dan jumlahnya semakin banyak. Maka, mau tidak mau pengembangan dan perluasan kawasan menjadi hal yang mutlak harus dilakukan. “Saat ini, di penangkaran ada 1.300 telur Kura-kura Belawa. Jumlah tukik dalam penangkaran ada sekitar 300. Ini tentu kalau sudah normal butuh space yang lebih luas. Tidak bisa hanya tempat seperti ini saja,” katanya. Sementara itu, Kadisbudparpora Kabupaten Cirebon H Hartono mengaku, sudah mengatahui rencana bantuan pakan dari Dislakan tersebut.  Menurutnya, meskipun sudah ada Dislakan, pihaknya tetap akan membantu kawasan Kura-kura Belawa untuk semkain maju dan dikenal masyarakat luas. “Ini salah satu unggulan Cirebon. Pernah jadi maskot untuk event yang digelar di Cirebon. Tentu kita akan support dan terus publikasikan Kura-kura Belawa,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait