Produksi Garam Cirebon Kalah Saing dengan Indramayu

Selasa 18-12-2018,22:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sejumlah petani garam di Kecamatan Pangenan meminta kepada pemerintah untuk membantu pengadaan geomembrane agar kualitas garam bisa diserap oleh PT Garam. Hal tersebut disampaikan Amah, perwakilan petani Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan saat ditemui Radar, kemarin. Menurutnya, hasil panen petani garam yang ada saat ini di wilayahnya, masih dihargai murah karena tidak termasuk kualitas super atau kualitas pertama. \"Kami minta ada perhatian. Kami minta dibantu pengadaan geomembrane. Ini untuk persiapan musim panen berikutnya, karena musim panen sekarang sudah selesai,\" ujarnya. Dijelaskannya, tujuan penggunaan geomembrane tersebut salah satunya agar hasil panen mendatang bisa diserap oleh PT Garam yang gudangnya berada di Kecamatan Pangenan. \"Kan ironis sekali. Gudangnya di Pangenan, tapi tidak ada garam dari sini yang diserap PT Garam. Justru dari Indramayu yang paling banyak diserap,\" imbuhnya. Dikatakan Amah, program geomembrane tersebut sebenarnya sudah pernah dilakukan. Namun karena kurang pembinaan dan pengawasan, program tersebut tidak berjalan dengan baik. \"Tapi nanti harus didampingi sampai berjalan. Karena banyak yang tidak digunakan dan tidak berjalan dengan baik. Tapi sekarang ini jadi kebutuhan. Kalau kita tidak beralih ke geomembrane, petani garam di Cirebon bakal ketinggalan,\" jelasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dr H E Herman Khaeron MSi kepada Radar mengatakan, pihaknya pernah mengawal program Pugar untuk masayarakat dan petani garam, di antaranya pengadaan geomembrane dan pembangunan gudang penyimpanan garam rakyat. \"Nanti akan saya tanyakan ke pihak terkait. Program itu dulu pernah ada dan kenapa tidak jalan. Apakah pembinaan atau pangawasannya yang tidak berjalan dan evaluasinya seperti apa. Kalaupun itu diperlukan, kenapa tidak dilakukan lagi programnya?\" ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait