Kementerian PUPR Targetkan 699 Unit Huntara di Sulteng Rampung Akhir Februari 2019

Selasa 22-01-2019,15:18 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya dan 11 kontraktor swasta lokal tengah selesaikan 699 unit hunian sementara (Huntara) yang tersebar di 72 lokasi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hunian bagi korban bencana alam di Palu, Sigi, dan Donggala tersebut ditargetkan selesai akhir Februari nanti. Hingga 20 Januari lalu, sebanyak 691 unit di 72 lokasi sudah dikerjakan, dimana 217 unit yang tersebar di 30 lokasi sudah selesai.
 
Berdasarkan keterangan tertulisnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk mempercepat pembangunan huntara, masing-masing kontraktor dari BUMN Karya akan terus melakukan penambahan tenaga kerja sehingga waktu kerja dapat ditambah hingga malam hari dengan sistem shift.  “Huntara yang dibangun dengan model knockdown, dimana satu unit huntara terdiri dari 12 bilik dimana setiap biliknya akan dihuni oleh satu keluarga,\" ucap Menteri Basuki belum lama ini.
 
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan semakin cepat masyarakat bisa menempati huntara semakin baik. Dengan demikian, dapat dilakukan evaluasi kekurangan yang ditemui serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan.  “Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala,” kata Arie.
 
Sementara itu, Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyampaikan 26 dari 217 unit Huntara yang sudah diselesaikan sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Sepuluh unit di Kelurahan Silae garapan PT Brantas Abipraya diserahkan pada 17 Desember silam dan sisanya di Kelurahan Duyu yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan PT Hutama Karya diserahkan pada 15 Januari lalu.
 
“Dari 26 unit Huntara yang sudah dihuni, sebanyak 221 bilik sudah dihuni oleh 31 Kepala Keluarga (KK) di Silae dan 191 KK di Duyu. Ada satu unit huntara di Kelurahan Duyu yang dimanfaatkan untuk bangunan Puskesmas pembantu,” kata Iwan.
 
Iwan mennambahkan, mengatakan 699 unit huntara ditargetkan bisa rampung pada akhir Februari 2019. Namun untuk dapat dihuni masih diperlukan waktu tambahan untuk pemasangan sambungan air bersih, listrik PLN, dan sarana prasarana lingkungan lainnya.
 
Pembangunan huntara dikerjakan oleh 7 BUMN Karya dan 11 kontraktor swasta lokal. BUMN Karya yang terlibat PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, PT Brantas Abipraya, dan PT. PP.
 
Selanjutnya untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan mengenai penetapan lokasinya yakni di Kota Palu seluas 360,93 ha, meliputi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga seluas 79,3 ha serta Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 481,63 ha. Kemudian, Kabupaten Sigi seluas 362 ha yang terletak di Desa Pombewe 201,12 ha dan Desa Oloboju seluas 160, 88 ha. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.
 
Selain hunian, pembangunan dan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan puskesmas juga menggunakan konstruksi tahan gempa sesuai dengan prinsip Build Back Better. Pembangunan RS Undata dan RS Anutapura di Kota Palu akan menjadi pilot project konstruksi bangunan tahan gempa. (*)
Tags :
Kategori :

Terkait