Gotas Sudah Lamar Djakaria

Sabtu 13-04-2013,08:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Terjadi Sebulan Lalu, Belum Ada Jawaban Pasti SUMBER– Posisi Djakaria Machmud memang layak diperhitungkan. Rektor Unswagati itu masih diincar beberapa tokoh yang ingin maju dalam Pilbup Cirebon. Dan data terbaru yang diterima Radar, H Tasiya Soemadi Al Gotas disebut-sebut sudah melamar Djakaria. Informasi ini disampaikan orang dekat Djakaria, Asep Jajuli. “Terkait wacana pencalonannya (Djakaria, red) melalui PKB, kami belum mengetahui secara persis. Yang jelas, untuk sementara Pak Djakaria sudah dilamar oleh Gotas sebulan yang lalu. Gotas datang ke rumah,” ujar Asep Jajuli kepada Radar, Jumat (12/4) . Dikatakan Asep, lamaran tersebut tidak langsung diterima, karena butuh pertimbangan dan diskusi dengan keluarga dan orang terdekatnya. “Tapi kalau keluarga tidak mendukung, saya (Djakaria, red) juga bingung untuk maju,” Kata Asep, menirukan ucapan Djakaria. Saat disinggung perginya Djakaria ke Jakarta untuk melakukan chek up kesehatan, Asep menegaskan, tak ada kaitannya dengan rencana pencalonan. Sementara itu, kemarin Gotas melakukan pertemuan dengan warga Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan. Bersama ibu-ibu pengajian setempat, mereka berkumpul di kantor Balai desa untuk mengikuti pengajian yang dipimpin oleh KH Hanan yang merupakan ketua MUI desa setempat. Gotas yang dilahirkan di desa tersebut meminta untuk didoakan agar selalu sehat, sehingga bisa melayani masyarakat Kabupaten Cirebon. “Saya ini wakilnya ibu-ibu dan masyarakat Kabupaten Cirebon pada umumnya, jadi saya minta doanya agar tetap sehat, sehingga ketika ibu-ibu meminta bantuan, saya siap melayaninya,” ucapnya. Selain itu, ia pun meminta restu kepada masyarakat Kertasura pada umumnya jika diperintah oleh DPP PDIP untuk mencalonkan sebagai calon bupati Cirebon untuk bisa membantunya. “Saya meminta restu untuk nyalon bupati,” paparnya. Dia menjelaskan, Desa Kertasura merupakan tanah kelahiran leluhurnya, sehingga hampir sebagian besar warga Desa Kertasura adalah kerabat. “Orang yang harus dimintai izin pertama kali adalah keluarga dan kerabat, tanpa dukungannya tidak mungkin saya bisa menjadi ketua DPRD Kabupaten Cirebon dua kali periode,” jelasnya. Oleh karenanya, ia meminta kepada hadirin yang hadir pada kesempatan itu untuk menggetoktularkan, niatannya dalam bursa pencalonan bupati. “Beri tahu semua warga yang tidak hadir di sini, kalau perlu ajak mereka untuk datang ke rumah saya di Sumber, pintu rumah terbuka 24 jam,” paparnya. Gotas mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari silaturahmi dengan rakyat, karena sebagai wakil rakyat sudah menjadi kewajiban untuk menyambangi masyarakat dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas komunikasi, sehingga aspirasi dari bawah bisa dibawa ke meja DPRD Kabupaten Cirebon sebagai bahan kajian untuk menyusun rancangan pembangunan wilayah. “Ini silaturahmi saya dengan masyarakat,” ungkapnya. Terkait proses rekrutmen bakal calon bupati yang sedang dilakukan oleh DPC PDIP Kabupaten Cirebon, pihaknya membenarkan, jika beberapa hari yang lalu DPC melalui panitia seleksi bakal calon bupati dan wakil bupati melakukan rapat verifikasi dengan tujuan untuk mengetahui jejak rekam atau kiprah sejumlah bakal calon bupati dan wakil bupati terhadap gerakan dan perjuangan politik di PDIP khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon. “Jejak rekam ini penting, karena akan digunakan sebagai catatan yang akan dibawa ke DPP sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan rekomendasi,” jelasnya. (sam/jun)

Tags :
Kategori :

Terkait