Kalau Ada SMS Jawaban, Pasti Menyesatkan

Senin 15-04-2013,21:15 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Pagi Ini, 7.405 Siswa Ikuti UN KESAMBI- Hari ini, Senin (15/4), Kota Cirebon akan menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) untuk siswa tingkat SMA/SMK/MA. Berbeda dengan daerah lain yang harus ditunda karena kendala di percetakan, Cirebon dan kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat akan tetap melaksanakannya sesuai jadwal. Soal UN sendiri baru tiba Minggu pagi (14/4) sekitar pukul 06.10. Kepala Disdik Kota Cirebon Drs Anwar Sanusi MSi menjelaskan, soal UN yang tiba sebanyak 425 dus, untuk SMA sebanyak 246 dus utama, dan 2 dus soal susulan, untuk SMK sebanyak 93 dus dan 3 dus soal susulan, 48 dus soal untuk tingkat MA IPA dan IPS, 1 dus soal untuk MA jurusan keagamaan dan 1 dus soal susulan untuk MA jurusan keagamaan. “Kami segel, dan kunci dipegang oleh pihak kepolisian dan perguruan tinggi (pengawas independen, red),” katanya kepada Radar, kemarin. Dikatakan, soal sebanyak 20 paket memang mampu meminimalisasi tingkat kebocoran. Karena, kata dia, setiap siswa mendapatkan soal yang berbeda. “Sangat kecil kemungkinannya untuk ada kebocoran, jangan percaya SMS-SMS jawaban yang masuk, karena sudah pasti itu tidak benar. Itu pasti menyesatkan,” tegasnya. Ditambahkan, Lembar Jawaban UN (LJUN) dan soal dalam satu rangkaian kertas yang tidak terpisah. Untuk memisahkannya, harus hati-hati. “Makanya kami imbau perlakukan naskah soal dan LJUN dengan baik. Satu hal pasti, hampir tidak mungkin bisa menyontek. Kalau ketahuan menyontek, langsung dikeluarkan dari ruang kelas,” ucap Anwar. Setelah peserta selesai mengerjakan UN, LJUN baru diambil dan dipisah dengan cara LJUN ditekan, soal ditarik. Soal tercantum barcode untuk menghindari duplikasi LJUN. Di mana, kata Anwar, jawaban dalam barcode akan dicocokkan dengan scan sesuai dengan nomor paket. Terkait pengamanan, Anwar mengatakan pihaknya melibatkan 98 personel kepolisian. Nantinya, di masing-masing sekolah penyelenggara UN, sedikitnya 2 personel pihak kepolisian membantu proses pengamanan dan pengawasan. Itu berarti, kata dia, sedikitnya ada 82 personel yang membantu mengamankan pelaksanaan UN untuk 41 sekolah penyelanggara. “Sementara untuk penjagaan di dinas pendidikan sedikitnya ada 16 personel, jadi totalnya berkisar 98 personel,” tuturnya. Sementara Pengamat pendidikan yang juga anggota Dewan Pendidikan Kota Cirebon, Yohanes Muryadi mengatakan, 20 paket soal UN membuat masing-masing siswa di satu kelas mendapatkan paket soal yang berbeda. Sehingga, kata dia, sangat sulit bagi sejumlah pihak yang ingin membantu siswa dengan memberikan bocoran soal atau jawaban. “Sulit sekali untuk bocor. Kalau pun ada peluang, sangat kecil kemungkinannya karena masing-masing anak mendapatkan soal yang berbeda,” ujarnya. Sehingga, sambung dia, kalaupun ada yang menyebarkan SMS jawaban, itu jelas suatu hal yang menyesatkan. “Ini sistem yang sangat bagus, 20 paket yang berbeda, sehingga benar-benar bisa menekan angka kebocoran,” lanjutnya. Kalaupun ada yang membocorkan kedua puluh paket itu, sulit rasanya untuk memberikan jawaban pada siswa. Karena, siswa juga tidak mengetahui kode soal yang akan dia kerjakan. “Jadi kalau ada yang memberikan jawaban, jangan dipercaya lagi. Tidak usah takut, coba kerjakan dari hal yang mudah, baru yang sulit,” pesannya. Sementara itu, UN kali ini akan melibatkan secara aktif pengawas independen. Untuk Kota Cirebon, Unswagati yang ditunjuk menjadi pengawas independen. Hal ini dibenarkan Sekretaris Pengawas UN Kota Cirebon Yanto Heryanto MSi. Akademisi Unswagati itu bersama tim ditunjuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi pengawas independen pelaksanaan UN 2013. “Tugas kami meminimalisai kecurangan,” terangnya kepada Radar di titik bongkar soal UN di kantor Disdik Kota Cirebon, kemarin. Tahun ini, tim pengawas independen benar-benar aktif melakukan tugasnya sejak soal UN datang hingga UN selesai digelar. Tahun sebelumnya, pengawas independen tidak difungsikan secara maksimal. Diterangkan Yanto, saat soal dan LJUN datang, timnya bersama disdik melakukan pengecekan kelengkapan. Satu amplop bersegel, ada 21 paket soal dan LJUN. “20 untuk peserta UN, satu cadangan,” jelasnya. Setelah peserta selesai mengerjakan UN, pengawas independen membawa LJUN ke disdik bersama pihak sekolah. Setelah itu, LJUN langsung dikirim ke UPI Bandung. Secara terpisah, persiapan UN juga sudah sudah dilaksanakan SMA Islam Al Azhar Cirebon. Mereka bahkan melaksanakan acara malam bina iman dan takwa (mabit), yang diikuti siswa peserta UN. Kegiatan itu bertempat di Masjid Panatagama kompleks pendidikan SMA Islam Al Azhar. Kepala SMA Islam Al Azhar Drs H Abu Malik MPd mengatakan, kegiatan mabit ini dalam rangka mempersiapkan mental siswa menghadapi UN yang dimulai hari ini. Selain mabit, ada juga kegiatan yang disebut basecamp. Selama basecamp, siswa mulai datang ke sekolah sekitar pukul 16.30 sampai 21.30. Materi yang dibahas adalah pelajaran-pelajaran yang di-UN-kan. “Basecamp ditutup Kamis malam dengan kegiatan mabit yang diisi muhasabah, Salat Tahajjud, Salat Subuh berjamaah dan paginya pulang. Harapan kita siswa SMA Al Azhar lulus 100 persen seperti tahun lalu,” kata Abu Malik. Humas SMA Al Azhar Ahmad Subkhi MAg menambahkan, siswa yang mengikuti UN sebanyak 144 orang. Jumlah ini belum ditambah 13 siswa dari Nurrussidiq yang pelaksanaan UN-nya menginduk di SMA Islam Al Azhar. “Insya Allah sekolah sudah mempersiapkan siswa dengan semaksimal mungkin. Hasilnya seperti apa, kami serahkan kepada yang Maha Kuasa,” katanya. Sementara itu, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Unswagati juga menggelar acara istighotsah dengan mengundang pelajar se-Kota Cirebon, Minggu (14/4). Acara yang dimulai pagi hari hingga siang hari itu bertempat di Masjid Nurul Iman, Kampus Unswagati Jl Pemuda. Ketua Panitia, Ahmad Dimyati, mengatakan, acara diisi dengan istighotsah, tahlil, manakib, dan mulidul rasul. Istighotsah dipimpin oleh tim Alhidmah. Sedangkan maulidul rasul diisi dengan tausiyah dari Habib Thohir bin Avdullah Alkaf dari Tegal, Jawa Tengah. Dalam tausiyahnya, Habib Thohir menekankan pentingnya pendekatan spiritual untuk mengisi kebutuhan rohaniyah manusia. \"Ruh kita membutuhkan vitamin dan gizi lebih dari jasmaniyah kita,\" tegasnya. Ia mengatakan, UN bukan hanya dilakukan besok hari (hari ini) selama tiga sampai empat hari, lebih dari itu ujian terjadi sepanjang hayat manusia. Sebab, katanya, ujian yang sebenarnya adalah ujian manusia menghadapi godaan-godaan syaitan dengan gemerlap dunia. Ujian itu, lanjutnya, dimulai sejak manusia dewasa sampai menjelang akhir hayatnya. Sementara Wakil Rektor I Prof Dr Johan W R MPd mengungkapkan, Unswagati yang tepilih menjadi pengawas ujian nasional siap membantu pemerintah untuk menyukseskan ujian tahun ini. Sekitar 70 orang dosen Unswagati siap menjadi pengawas selama berlangsungnya UN. \"Pada intinya kita siap membantu pemerintah. UN sediri bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan juga melihat pemetaan pendidikan di berbagai wilayah,\" jelasnya. (kmg/ysf/abd/jml)

Tags :
Kategori :

Terkait