Ibu Rumah Tangga Asal Balongan, Olah Koran Bekas Jadi Produk Kerajinan Berkualitas

Kamis 09-05-2019,00:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Kreativitas Ratinih (51), waga Desa Sukareja Kecanatan Balongan, Kabupaten Indramayu patut ditiru. Memanfaatkan limbah koran bekas, Ratinih mampu memproduksi aneka barang berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. Seperti apakah? BAGI sebagian besar orang, koran bekas merupakan barang yang tidak berharga dan hanya bisa dimanfatkan sebagai bungkus. Namun ditangan Ny Ratinih (51) dan suaminya, Asmuni (53) ternyata mampu disulap menjadi aneka produk kerajinan nan memikat hati. Ada tempat lampu, tempat tisu, topi, mebeler mini, dan yang lainnya. Produk-produk tersebut tentunya memiliki nilai jual tinggi. Ditemui di kediamannya, Ratinih tampak tengah sibuk melakukan proses produksi kerajinan dari koran bekas. Pertama-tama koran bekas dipotong-potong sesuai kebutuhan. Selanjutnya, dengan menggunakan lidi, potongan koran bekas digulung. Setelah itu, gulungan koran dipipihkan menggunakan pipa paralon seukuran 10 centimeter. Satu-persatu digulung kembali hingga membentuk cincin. Cincin itulah yang kemudian dirangkai satu persatu membentuk berbagai barang bermanfaat. “Untuk merekatkan saya pakai lem putih. Sebagai tambahan setiap cincin diketuk satu-satu menggunakan palu supaya padat,” ungkapnya. Satu kerajinan model tempat lampu hias mampu ia kerjakan dalam waktu seminggu. Makin besar ukurannya, makin lama juga waktu yang ia butuhkan. “Saya kerja dibantu suami. Tapi ada juga empat tetangga yang sering bantu kalau pesanan sedang banyak,” tuturnya. Kerajinan berbahan dasar limbah itu ia jual bervariasi. Harganya ditentukan oleh tingkat kesulitan pembuatan dan ukurannya. Kisaran harganya mulai dari Rp100 ribu hingga Rp 150 ribu. Pembelinya pun berasal dari berbagai daerah, karena ia juga menjual secara online. “Saya kan suka ikut pameran. Lumayan banyak yang menanyakan kerajinan saya. Saya juga pasarkan secara online,” tuturnya. Ratinih bersyukur, usahanya mendapatkan respon baik dari masyarakat. Dia dianggap turut berkontribusi mengurangi sampah bagi lingkungan. Diharapkan warga lain terutama generasi muda ikut berkiprah dalam hal kreatifitas. Sebab jika dikelola dengan serius dan baik kreatifitas bisa menghasilkan uang. Saat ini, sejumlah warga di sekitar Ratinih juga ikut mendapatkan manfaatnya. Mereka ikut mengumpulkan barang bekas di bank sampah yang dikelola oleh Ratinih. Ratinih mengakui, mengolah limbah bekas menjadi kerajinan merupakan kegiatan yang melelahkan. Tapi dengan ketekunan ternyata juga mampu menambah pendapatan keluarga. Sementara itu, Asmuni (54), suami dari Ratinih mengaku, persoalan sampah memang merupakan tanggung jawab bersama. Sebab, sampah tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Saat ini hal positif yang bisa dilakukannya yakni mengubah sampah tak bernilai menjadi barang bernilai tinggi. Asmuni mengungkapkan, apa yang dilakukannya bersama sang istri tidak terlepas berkat dukungan dari Pertamina RU VI Balongan, Indramayu. “Awalnya kami memang mendapatkan pembinaan dari Pertamian RU VI Balongan melalui program CSR. Alhamdulillah, sekarang kami masih terus berjalan,” ujarnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait