Konflik Libya Tewaskan 1.000 Orang Lebih

Jumat 12-07-2019,03:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KAIRO - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kesehatan dunia (WHO) mencatat, setidaknya 1.048 orang meninggal akibat konflik yang terjadi di ibu kota Libya, Tripoli, semenjak April lalu. Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan warga sipil. \"Konflik ini juga menyebabkan, 5.558 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 289 orang di antaranya dari kalangan sipil. WHO terus mengirimkan dokter dan pasokan medis untuk membantu rumah sakit (menangani para korban),\" tulis pernyataan resmi WHO melalui akun Twitter resminya, dilansir Aljazeera, Rabu (10/7). WHO mengungkapkan, tim dokter yang dikirimkan ke daerah konflik di Libya secara aktif membantu menyelamatkan para korban. Dalam tiga bulan terakhir, WHO mencatat ada lebih dari 1.700 tindakan operasi yang telah dilakuakn tim dokter tersebut. \"Tim kami telah melakukan lebih dari 1.700 tindakan operasi dalam tiga bulan,\" ujar WHO. Konflik perebutan Tripoli dimulai ketika Pasukan Nasional Libya (LNA) yang berada di bawah komando Khalifa Haftar meluncurkan serangan di Tripoli pada awal April. Serangan ini bertujuan, untuk merebut Tripoli dari kekuasaan pasukan Pemerintah Perjanjian Nasional (GNA) yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). LNA diketahui telah menguasai area timur Libya dan sebagian besar area selatan Libya. Pasukan LNA mendapatkan dukungan dari Mesir, Uni Emirat Arab, dan Rusia. Pergerakan LNA mendapatkan perlawanan sengit dari pasukan militer pemerintah yang diakui oleh PBB yaitu GNA. Pergerakan GNA mendapat dukungan dari Turki dan Qatar. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait