Kontroversi Wasit, Panjalin Kidul Gagal Masuk Final LDN

Sabtu 03-08-2019,22:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA-Kekalahan kesebelasan Panjalin Kidul, kecamatan Sumberjaya melawan tim Werasari kecamatan Malausma di laga Liga Desa Nusantara (LDN) pada babak semifinal, Jumat (2/8), menuai kontroversi. Ya, asisten wasit menganulir gol pemain Panjalin Kidul yang seharusnya menyamakan kedudukan 3-3 di babak kedua. Akibatnya pertandingan sempat terhenti akibat keputusan tersebut. Para suporter panatisme Panjalin Kidul sempat masuk ke arena lapangan yang di gelar di lapangan desa Weragati kecamatan Palasah ini. Keputusan wasit bersifat mutlak hingga akhirnya kesebelasan desa Werasari berhak melaju ke partai puncak setelah menang dengan skor tipis 3-2. Jalannya pertandingan cukup seru. Aksi saling serang kedua tim membuat suporter kedua tim bergemuruh. Panjalin Kidul sempat tertinggal dua gol di babak pertama. Namun mereka mampu menyamakan kedudukan meski akhirnya Werasari kembali menyarangkan bola ke gawang Panjalin Kidul. Hingga pertandingan usai Werasari berhak meraih tiket ke babak final. Owner kesebelasan Panjalin Kidul Dudung Abdullah Yasin melihat pertandingan secara  objektif. Seharusnya asisten wasit tidak menganulir gol karena menganggap kejadian offside. Meski merasa dirugikan, pihaknya menganggap bahwa ini hanya sebuah pertandingan yang harus tetap menghargai keputusan pengadilan lapangan tersebut. \"Memang tadi sempat menyulut emosi suporter kami karena ketidakpuasan. Tetapi kami tetap menghargai dan legowo. Ini harus menjadi pembelajaran dan semangat di tahun yang akan datang untuk kembali berpartisipasi,\" kata Dudung. Dudung mengatakan bukan karena hal kekalahan menjadikan alasan agar LDN tahun berikutnya perlu di review kembali. Melihat plot masing-masing kesebelasan tim pun tidak dibagi mana tim yang di plot menempati tim unggulan. Harusnya laga ini merupakan laga final yang ideal, bukan justru terjadi pertemuan di semifinal. Setiap putaran laga bergengsi harus ada tim-tim unggulan sehingga masuk pada plot tertentu. Misalnya empat tim diantaranya Werasari kecamatan Malausma, Kertawinangun kecamatan Kertajati, Ciborelang kecamatan Jatiwangi dan Panjalin Kidul kecamatan Sumberjaya masuk tim unggulan. \"Karena ketika yang mewakili di provinsi nanti dua tim terbaik tidak jomplang. Bukan berarti kami meremehkan tim lain. Tetapi panitia juga sudah mengetahui soal ini,\" tegasnya. Pihak penyelenggara juga harus mampu merubah jadwal pertandingan. Seperti sekarang ini, para pemain nyaris dipaksa harus bermain penuh dengan jadwal yang sangat padat. Sepekan bisa bermain tiga hingga empat kali. Sementara dibutuhkan kebugaran dan stamina tubuh yang ekstrim karena jadwal ini. Bagaimana bisa menggali potensi pemain berbakat, atau mau membina pemain. Sementara mereka penampilan dari mereka (tim, red) justru dikuras habis-habisan. Jangan sampai jam ini justru merusak prestasi mereka. \"Bisa dengan maksimal seminggu sekali atau dua kali. Ini yang harus di evaluasi. Agar tahun depan bisa memberikan sebuah kualitas putra terbaik asli Majalengka,\" harapnya. Pihaknya memberikan terimakasih kepada masyarakat Panjalin Kidul yang sudah mendukung hadir di lapangan memberikan semangat kepada tim. Panatisme penonton dan seluruh warga Panjalin Kidul khususnya dan kecamatan Sumberjaya umumnya harus menerima kekalahan. Walaupun kalah dia merasa bangga karena seluruh pemain mampu memberikan penampilan atraktif di lapangan hijau. Hanya demi Fortuna kurang berpihak kepada Panjalin Kidul, dan lebih diuntungkan kepada kesebelasan Werasari kecamatan Malausma. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait