Gubernur Sebar SE untuk Manajemen Kurban, Jual Hewan Kurban di Trotoar Dilarang

Selasa 06-08-2019,21:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANDUNG – Guna menertibkan peredaran, penjualan dan pendistribusian hewan kurban pada Idul Adha mendatang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada kepala daerah di 27 kabupaten/kota. Isi surat tersebut terkait manajemen kurban. \"Surat Edaran ini untuk para bupati dan walikota. Saya ingin manajemen kurban yang lebih baik tahun ini,” kata Ridwan Kamil. Dalam SE tersebut, gubernur melarang penjualan hewan kurban di trotoar atau pinggir jalan. Pasalnya, akan mengganggu ketertiban umum dan mengurangi keindahan kota. “Tidak boleh ada penjualan hewan kurban yang mengganggu ketertiban umum dengan cara difasilitasi di lapangan. Jangan di trotoar yang mengganggu hak pejalan kaki,” tegasnya. Kemudian, gubernur juga mewajibkan konversi penggunaan kantong keresek untuk daging kurban menjadi besek atau daun pisang. \"Saya kira itu budaya daerah yang layak untuk dikembangkan,\" tambah RK, sapaan akrab Ridwan Kamil. Poin berikutnya adalah terkait pendistribusian daging kurban yang harus dilakukan secara merata. RK tidak ingin penumpukan daging kurban ada di perkotaan. Tapi harus merata hingga perdesaan yang membutuhkan. \"Pastikan saat distribusinya ada kemerataan. Jangan bertumpuk di kota. Tapi daging yang dipotong di kota, didistribusikan ke pelosok, seperti wilayah Jabar selatan yang lebih membutuhkan,\" imbuhnya. Sementara itu, untuk memastikan hewan kurban sehat dan layak untuk dikonsumsi, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyiapkan 174 orang pemeriksa kesehatan hewan kurban. Terdiri dari dokter hewan, mahasiswa kedokteran Unpad dan petugas dari dinas terkait. “Tim ini akan melakukan pemeriksaan hewan kurban sejak H-14 hingga pelaksanaan pemotongan. Mereka juga akan memberikan pelatihan kepada 1.800 pengurus DKM dan panitia pemotongan hewan kurban,” terang RK. Dia berharap, dengan segala persiapan dan regulasi yang telah dikeluarkan,  proses kurban di Jawa Barat tahun ini berjalan lancar. \"Saya ingin tahun ini proses kurban lancar karena itu semua hewan harus dipastikan sehat, aman dan halal,” harapnya. Apalagi, setiap tahunnya, rata-rata Jawa Barat menyiapkan hewan kurban sebanyak seperempat juta ekor yang didominasi oleh domba. Kemudian sapi dan kambing. Menurut RK, jumlah hewan kurban yang banyak ini adalah bukti ekonomi Jabar sedang membaik. Hal ini dibuktikan dengan per April 2019, jumlah warga miskin di Jabar berkurang sebanyak 230 ribu. “Semoga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Sehingga, jumlah hewan kurban makin banyak dan penerima bisa semakin berkurang,” pungkasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait