17 Tahun Tak Bertemu, Alumni SMAN 2 Cirebon Gelar Pitulasan

Minggu 11-08-2019,16:00 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Bertemu banyak kawan lama dan para guru memang mengasyikkan. Bukan hanya melepas rindu setelah bertahun-tahun tak bertemu, namun bernostalgia dengan menceritakan lagi pengalaman yang pernah dilalui bersama sudah pasti seru.

Itulah yang tergambar dalam reuni 17 tahun SMAN 2 Cirebon yang digelar oleh lulusan tahun 2002. Acara yang bertajuk \"Pitulasan SMANDA 02 Reunian\" ini bertempat di Aula SMAN 2 Cirebon, Jl Dr Cipto Mangunkusumo Nomor 1 Cirebon, Sabtu (10/08).

Ratusan alumni kumpul-kumpul bertukar cerita. Bukan hanya yang berdomisili di wilayah III Cirebon (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) saja, namun kawan yang berada di daerah lain di Indonesia tak mau ketinggalan.

Ini sesuai makna yang tak hanya merepresentasikan angka 17 tahun (dalam bahasa Jawa, pitulasan berarti peringatan 17 tahun), tetapi Pitulasan juga bermakna pingin ketemu wis lawas pisahan (ingin bertemu karena sudah lama berpisah).

“Ini acara temu kangen antar alumni sekolah kami. Setelah 17 tahun kami tidak pernah kumpul bareng seperti ini, dikarenakan kesibukan pekerjaan masing-masing,” ungkap Nova Agung, Ketua Panitia Reuni.

Selain untuk menjalin silaturahmi, pada temu kangen ini para alumni dapat saling berbagi informasi dan cerita tentang pekerjaan dan bisnis yang sedang dijalani.

\"Pitulasan ini tujuan utamanya menjalin silaturahmi antar alumni yang sudah terpisah bertahun-tahun. Selain itu, bisa menjadi jembatan untuk kerja sama dalam berbisnis atau lainnya. Oleh karena itu, kami berharap, ke depannya bisa diselenggarakan juga reuni perak nanti,\" ujar Nova.

Berbagai latar pekerjaan alumni memang tumplek blek dalam acara ini. Ada yang menjadi pengusaha, birokrat, karyawan, dan berbagai profesi lainnya.

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Cirebon yang juga mantan ketua OSIS angkatan 2002, Rochmat Hidayat mengatakan bahwa reuni ini ingin menunjukkan soliditas para alumni. \"Kita bukan sedarah, tapi lebih dari saudara,\" kata Rochmat disambut tepuk tangan para hadirin.

Lebih lanjut Rochmat mengatakan, saat-saat bersekolah di SMAN 2 Cirebon merupakan saat belajar arti kehidupan. Ia bercerita bagaimana para guru di SMAN 2 Cirebon, tak hanya mengajarkan pelajaran pada umumnya, namun juga tentang bagaimana melatih mental dalam menerima kenyataan.

Di akhir sambutannya, ia memimpin doa untuk para guru yang telah mendidik para alumni itu. Selain alumni, acara juga dihadiri 12 guru yang pernah dan/atau masih mengajar di SMA tersebut.

Plt Kepala SMAN 2 Cirebon, Ety Nur Rochaeni menyambut baik acara pitulasan tersebut. \"Menjadi bagian dari SMAN 2 Cirebon adalah sesuatu yang luar biasa. Terlebih dengan kehadiran para alumni, saya akan terus mengikuti acara ini sampai selesai,\" ungkapnya mengapresiasi.

Ety menambahkan, kesuksesan yang diraih para alumni merupakan keberhasilan para guru yang mendidiknya. \"Tidak pernah jauh (sifat) anak itu dari bapak ibunya. Jadi keberhasilan para alumni yang hadir di sini dan di mana pun berada itu juga karena ada peran Bapak Ibu gurunya. Oleh karena itu, mari bersama-sama junjung tinggi nama SMAN 2 Cirebon ini dengan sebaik-baiknya,\" katanya.

Lebih lanjut ia berpesan untuk jangan pernah \'memanfaatkan\' orang yang berada \'di bawah\'. \"Mari se-iya sekata, saling bantu teman-temanmu, yang sukses bantu yang belum sukses, yang belum sukses jangan minder. Lakukan yang terbaik, harus guyub. Selamat. Selama menjadi Kepala Sekolah, ini acara reuni yang terbaik,\" pungkasnya.

Acara yang berlangsung sejak pukul 8 pagi itu berjalan semarak dengan banyak alumni bernostalgia. Selain itu, acara ini juga diisi dengan pemberian donasi, hiburan, dan bagi-bagi doorprize. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait