CIREBON-Pasca peringatan Idul Adha dan Kemeredekaan Republik Indonesia, sejumlah komoditas mengalami penurunan harga yang signifikan. Seperti cabai beauty, yang harganya \'anjlok\' hingga seratus persen. Pantauan Radar Cirebon di Pasar Pagi Kota Cirebon, Minggu (18/8), beberapa pedagang membeberkan harga. Cabai beauty yang sebelumnya mencapai Rp80.000 per Kilogram, merosot menjadi Rp40.000. \"Ketika menjelang Idul Adha, cabai beauty lagi \'mrema\' harganya bisa mencapai Rp100.000. Sekarang pada turun. Faktornya karena permintaan konsumen sedikit, sehingga stok cabai semakin banyak,\" kata salah seorang pedagang di pasar pagi, H Sarah (65) kepada Radar Cirebon. Naik dan turun harga disebut pedagang adalah hal yang biasa. Menyesuaikan dengan peringatan hari tertentu dan ketersediaan pasokan cabai yang didapat. Tidak hanya cabai, sejumlah komoditi lain juga mengalami penurunan harga. Seperti tomat, kini Rp6.000 padahal sebelumnya Rp10.000 per kilogramnya. Bawang putih Rp30.000, sebelumnya Rp35.000. Cabai rawit jawa seharga Rp40.000, sebelumnya bisa mencapai Rp60.000 hingga Rp70.000. Rawit Kuningan Rp43.000, sebelumnya Rp60.000. “Setiap tahun naik dan turun harga memang sudah biasa. Naik ketika menjelang peringatan hari-hari besar, karena permintaan banyak. Setelah itu ya turun, merosot harganya. Terutama seluruh jenis cabai yang paling terasa naik dan turunnya harga itu,” ujar Ita (64) pedagang cabai dan kebutuhan pokok lain di Pasar Pagi Kota Cirebon. Sementara itu di Pasar Jagasatru Kota Cirebon kondisi tidak jauh berbeda dialami pedagang. Salah seorang pedagang pasar setempat, Acih (51) mengatakan, harga cabai sedang mengalami penurunan. Saat ini cabai keriting Rp55.000, padahal sebelumnya Rp70.000. “Kemudian rawit merah atau rawit setan sekarang Rp75.000 per kilogramnya. Kalau ngambil banyak dijual Rp70.000, dari yang sebelumnya Rp80.000,” tuturnya. Sementara untuk cabai beauty di pasar jagasatru, harganya Rp25.000 dari yang sebelumnya Rp35.000. “Sekarang cabai lagi turun. Pasokan yang dikirim dari jember lagi banyak. Padahal sebelumnya sekitar seminggu lalu masih normal harganya,” ungkap Eti, pedagang komoditi sejenis di pasar Jagasatru. (ade)
Kategori :