Jawa Barat Siaga COVID-19, Waspada dan Jaga Kondusifitas

Kamis 13-02-2020,16:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

BANDUNG - Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sampai saat ini tidak ada masyarakat Jawa Barat yang terpapar virus Corona. Kendati demikian, dalam Rapat Koordinasi Kewaspadaan Virus Corona di Provinsi Jawa Barat bersama pihak terkait di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Hasan Sadikin Bandung, Rabu (12/2), sosok yang akrab disapa Kang Emil ini mengajak masyarakat tetap waspada dengan mencegah penyebaran COVID-19 tanpa membuat kegaduhan yang bersifat SARA.

“Hari ini secara resmi virus Corona itu disebutnya COVID-19. Jadi, kita tetap waspada dan jaga kondusivitas. Hindari hal-hal yang sifatnya SARA. Waspada harus dengan cara yang baik dan sopan,” ucapnya.

Menurutnya, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) saat ini terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan data akurat terkait virus yang telah merenggut lebih dari seribu nyawa di Tiongkok itu. Termasuk terkait empat pasien suspect COVID-19 yang diisolasi di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Paru Dr H A Rotinsulu Bandung yang telah dipastikan negatif virus Corona.

“Nah, per hari ini tidak ada kasus COVID-19 di Jawa Barat, karena dua pasien yang diawasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan dua lagi yang di Rumah Sakit Paru Rotinsulu, semuanya setelah dicek oleh Litbangkes yang punya alat canggih, memastikan semuanya negatif,” tutur pria yang biasa disapa Kang Emil.

Selain RSHS dan Rumah Sakit Paru Dr H A Rotinsulu Bandung, terdapat lima rumah sakit lain di Jawa Barat yang sudah siaga dan menjadi rujukan penanggulangan infeksi darurat, termasuk COVID-19, yaitu RSUD Gunung Jati Cirebon, RSUD Subang, RSUD R Syamsudin SH Sukabumi, RSUD Indramayu, dan RSUD Dr Slamet Garut.

Kang Emil pun meminta dinas terkait untuk terus melakukan pemantauan dengan melihat gejala-gejala yang mirip dengan gejala COVID-19 seperti batuk, pilek, dan demam dengan suhu badan di atas 38 derajat Celcius.

“Kalau terlihat ada batuk, pilek, demam dan lain-lain yang menjadi gejala, walaupun belum tentu positif COVID-19, harus segera diantisipasi untuk melaporkan, sehingga prosedur pertama bisa kita lakukan. Karena gejala COVID-19 ini mirip-mirip flu dan ketahuannya setelah 14 hari,\" beber Kang Emil.

2

Dirinya mengajak media untuk melawan hoax terkait COVID-19 serta meminta masyarakat untuk aktif melaporkan atau mencari informasi terkait COVID-19 dan menjaga pola hidup sehat. Salah satunya dengan menerapkan etiket batuk, yakni, gunakan masker, tutup mulut dan hidung dengan lengan, tutup hidung dan mulut dengan tisu atau sapu tangan, buang tisu yang telah dipakai dan cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun.

\"Kita sosialisasikan juga pola hidup sehat. Kalau batuk pakai masker, itu etikanya harus dilakukan. Kalau punya atau terlihat riwayat bepergian ke luar negeri dan punya gejala yang sama, segera melaporkan ke Call Center 119 itu. Insya Allah itu Siaga Satu-nya Jawa Barat,” tegasnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Kang Emil pun mengatakan bahwa laporan Kementerian Kesehatan RI memastikan sembilan warga Jabar yang menjalani masa karantina atau observasi di Natuna bebas dari virus Corona. \"Setelah lewat 14 hari karantina mereka bisa kembali ke keluarga masing-masing di Jawa Barat,\" pungkasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait