Salat Sunat dan Berdoa di Gua Hira

Minggu 16-02-2020,13:00 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

Awal perjalanan sejarah Islam terjadi di Gua Hira. Di sinilah  Rasulullah ketika menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.

Andri Wiguna, Makkah

HARI masih gelap ketika 12 orang jamaah Salam Tour berjalan meninggalkan Hotel Fajar Badie 1 di Kota Makkah. Para jamaah tersebut berencana untuk berkunjung ke Gua Hira tempat Nabi Muhammad SAW menerima pesan kenabian.

Dengan menggunakan taksi menempuh perjalanan sekitar 15 menit sampai 20 menit. Rombongan pun tiba di kaki Bukit Nur atau Jabal Nur. Titian tangga dan gelapnya malam menemani pendakian selama sekitar satu jam untuk bisa sampai di Gua Hira.

Hampir semua trek pendakian menuju puncak Jabal Nur sudah terpasang anak tangga. Kondisi tersebut memudahkan para jamaah.

Posisi Gua Hiro sendiri berada di bawah puncak Jabal Nur. Meskipun tanpa penerangan, namun perjalanan menuju Gua Hira bisa diseleaikan tanpa kendala.

Muhammad Khoirun, salah satu jamaah umrah Salam Tour mengatakan, ia memang berencana mengunjungi Gua Hira yang merupakan salah satu tempat yang sangat bersejarah bagi umat Islam.

2

\"Berkunjung ke Gua Hira tentu merupakan mimpi semua orang khususnya dari kalangan muslim. Mumpung berada di Makkah, Saya berusaha menyempatkan diri untuk berkunjung,\" ujarnya.

Menurutnya, perjalanan menuju puncak Jabal Nur membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1 jam lebih. Waktu tempuh tersebut bisa dicapai jika cuaca bersahabat. \"Waktu kita naik, cuaca malam itu begitu hangat, tidak dingin bahkan tidak hujan. Jadi waktu tempuhnya jadi lebih cepat,\"imbuhnya.

Ruang di dalam  Gua Hira tidak begitu lebar. Di dalamnya hanya bisa digunakan untuk salat satu orang, sementara satu orang lainnya harus menunggu bergantian. Jika pun memaksa, satu lainnya harus salat sambil duduk.

\"Di dalamnya tidak begitu luas, hanya bisa digunakan untuk salat bergantian saja. Pengunjung yang datang biasanya melaksanakan salat sunah dua rakaat dan berdoa,\" imbuhnya.

Mulut Gua Hira sendiri menurut Khoirun terletak persis di bawah puncak Jabal Nur. Jika pengunjung datang otomatis harus melewati puncak Gua Hira terlebih dahulu.

\"Mulut gua lebarnya sekitar 2 meteran, ruang untuk salat itu ada setelah batu yang berada di tengah, cuma muat untuk satu orang salatnya,\"bebernya.

 Untuk pengunjung sendiri menurut Khoirun, Gua Hira tidaklah ramai bahkan cenderung sepi. Bahkan saat berkunjung ke lokasi pada Sabtu (15/2) dini hari kemarin hanya ada beberapa orang saja yang ditemui ada dilokasi.

\"Pas saya kesana sih tidak begitu ramai, tapi karena ke sananya pas dini hari jadi sepi. Waktu ke Gua Hira saya cuma ketemu dengan kurang dari 10 orang,\" katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait