Guru TK dan PAUD Harus Bisa Mendongeng yang Tidak Bikin Bosan Anak

Kamis 05-03-2020,14:58 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Pemerhati anak yang juga pendongeng Cirebon, Ikhwan Jum akrab disapa Kak Jums mengatakan, guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan guru Taman Kanak-kanak dituntut untuk bisa mendongeng sebagai salah satu media pembelajaran efektif bagi anak.

\"Mendongeng pun ada teknik dan pembagian usianya. Anak usia nol hingga empat tahun cukup diberikan dongeng yang sederhana hanya untuk merangsang fungsi pendengaran karena itu perlu menonjolkan intonansi, gerak tubuh, dan volume suara,\" kata pria yang juga jurnalis online ini.

Sedangkan, lanjut Jums, bagi anak usia lima-enam tahun materi dongeng yang diberikan lebih pada cerita petualangan atau adventure yang biasa didominasi oleh cerita fabel atau tentang binatang.

\"Pada usia ini anak sekaligus menangkap maksud yang dikandung dalam cerita tersebut, misalnya tentang kebaikan atau sebagainya,\" ujar Kak Jums.

Jums mengungkapkan, lewat sebuah dongeng sebuah komunikasi dan kedekatan emosional dapat tercapai. Transfer nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah dongengan dapat lebih mudah dimengerti.

\"Sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui teknik mendongeng yang baik, sehingga harapan positif dari kegiatan mendongeng menjadi sia-sia bahkan membosankan,\" ungkapnya.

Sementara itu, puluhan guru TK dan SMP Yayasan Al-Washiliyah Kabupaten Cirebon antusias mengikuti seminar pelatihan teknik mendongeng dan Bercerita yang menghadirkan pendongeng Cirebon Ikhwan Jum yang akrab disapa Kak Jums.

2

Kegiatan tersebut berlangsung di aula

Raudatul Athfal (RA) Al-Washiliyah Jl. Fatahillah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (5/3).

\"Diharapkan output dari seminar pelatihan teknik mendongeng dan bercerita ini kompetensi guru didalam bercerita itu lebih meningkatkan lagi agar anak-anak termotivasi untuk bisa membaca dan bercerita,\" ujar Kepala RA Al-Washiliyah, Supriyatun MPd. (rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait