Sistem Drainase Kota Cirebon Tak Sanggup Tampung Volume Maksimum

Kamis 05-03-2020,18:45 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Luas daerah genangan di Kota Cirebon diperkirakan mencapai 16 hektare. Penyebabnya adalah sistem drainase berusia 114 tahun yang hingga kini tak kunjung dibenahi. Sementara sistem Sungai Sukalila yang terus menurun, padahal saluran ini menampung 50 persen beban drainase.

Kemudian, dari panjang riool di Kota Cirebon yang mencapai 60 kilometer, pada saat ini hanya 10 persen yang bisa ditangani oleh pemerintah kota.

Dengan kondisi ini, tidak heran bila Kota Cirebon dikepung banjir lokal berulang. Lantaran pada saat bersamaan, empat sistem drainase primer justru tidak meluap. Dan tinggi muka air pada kondisi normal.

https://www.radarcirebon.com/2020/03/05/penyebab-banjir-kota-cirebon/

Dari pantauan Radar Cirebon, daerah yang terendam adalah langganan banjir. Misalnya di Pancuran Utara, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan. Dalam kondisi hujan normal, air di kawasan ini bisa menggenang di akses jalan. Dan pada saat curah hujan tinggi, air kerap masuk ke rumah warga.

Untuk tahun ini saja, Kawasan Pancuran Utara sudah dua kali kebanjiran. Kawasan langganan banjir lainnya ialah, Gang Teng-teng di Jl Pancuran, dan Kampung Sukasari, Kelurahan Sukapura.

Warga setempat, Juru Budiarjo mengatakan, banjir di Sukapura disebabkan Sungai Cigujeg yang sering meluap saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Paling parah di wilayahnya ialah Gang 8, 9, dan Gang 10. Kondisi ini diperburuk dengan drainase yang mengalami pendangkalan.

Banjir juga melanda Jl Ampera 8, Kelurahan Pekiringan. Puluhan rumah nampak tergenang. Beberapa kendaraan yang nekat menerobos, terpaksa mogok di tengah jalan. Kawasan ini sempat lumpuh karena warga menutup akses untuk menghindari semakin banyak yang terjebak genangan dan mogok.

2

Kondisi berlainan justru di Kampung Suradinaya. Kawasan langganan banjir ini justru aman. Sungai Kedungpane tidak meluap. Debit dan tinggi muka airnya sempat tinggi, tetapi tidak melewati batas tanggul.

Berbeda dengan yang melanda RW 06 Suryadinaya Utara, atau yang lokasinya berdekatan dengan Hotel Nusantara (di depan Grage Mall) Kelurahan Pekiringan. Di wilayah tersebut, drainase meluber dan  menggenangi ruas-ruas jalan sekitar.

Banjir akibat drainase yang buruk juga terjadi di RT 03 RW 07 Bedeng Batu, Kelurahan Pekiringan. Kontur wilayah ini memang rendah. Namun meski rumah-rumah warga sudah ditinggikan, air tetap masuk dengan ketinggian bervariasi. “Di sini sudah biasa banjir. Tapi nggak sampai sejam biasanya udah surut lagi,” kata warga RT 03, Nika Yulistika.

Selain permukiman penduduk, genangan dengan tinggi bervariasi terjadi di sejumlah ruas jalan utama. Yang terparah adalah Jl Pasuketan, Jl Bahagia hingga kawasan Talang. Kemudian di Jalan Cipto Mangunkusumo. Ketinggian air mencapai 20-40 centimeter.

Akibatnya, puluhan kendaraan, baik roda dua dan empat terjebak banjir. Bahkan, tak sedikit pengendara yang harus menuntun kendaraanya karena nekat menerobos banjir.  “Kalau hujanya besar memang sudah biasa ada genangan. Tapi ini lebih parah. Biasanya sebentar juga surut, ini tumben lama,” ujar Fadli (28) seorang pengendara.

Genangan di Jalan Cipto Mangunkusumo juga menyebabkan Cirebon Super Block (CSB) Mall ikut tergenang. Begitu juga Kawasan Sasana Budaya. Ruas jalan lain yang terpantau alami genangan adalah Jalan Sutomo dan Jalan Nyi Mas Gandasari dan Jalan Gudang. Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Ampera dan Jalan Garuda dan Jalan Bima.

Banjir di jalan utama merupakan luapan dari drainase permukiman di sekitarnya. Ketua RW 02 Karangmoncol, Kelurahan Pekalipan, Aminah menginformasikan, puluhan rumah terendam di wilayahnya. Ketinggian air rata-rata mencapai paha orang dewasa.

Koordinator Pusdalops Kantor Penanggulangn Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon, Aji Akbar mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon merupakan banjir lokal. Hal tersebut terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi namun tidak tertampung oleh sistem drainase yang ada.

Tags :
Kategori :

Terkait