Kesiapan Sekolah Antisipasi Dini Covid-19, Bukan Takut Tapi Waspada

Selasa 10-03-2020,15:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

Penularan Corona Virus (Covid-19) dikhawatirkan masyarakat. Termasuk kalangan pendidikan. Protokol umum pencegahan penyebaran virus pun telah diterbitkan. Namun, semua tidak berarti tanpa peran serta individu menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang mengeluarkan protokol umum pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah. Institusi pendidikan di Kota Cirebon dipastikan telah mengikuti anjuran tersebut.

Sedikitnya, ada 16 protokol umum yang harusnya dipatuhi institusi pendidikan. Seperti menyediakan sarana mencuci tangan menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, mentolerir siswa yang tidak masuk karena sakit dengan tidak memberlakukan hukuman/sanksi, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada). Kemudian, 14 protokol lainnya.

Kepala SMKN 2 Kota Cirebon, Dharyatmo Kismono mengaku sudah menerapkan apa yang menjadi ketentuan dari Kemendikbud. Sebab, antisipasi virus corona telah menjadi perhatian bersama termasuk institusi pendidikan. “Apalagi di sekolah, tempat berkumpul siswa. Protokol umum kita laksanakan,” ujar Dharyatmo, kepada Radar Cirebon, Senin (9/3).

Sebagai tindak lanjut, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X  Jawa Barat juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) waspada corona. Dalam surat tersebut, ada petunjuk yang harus dipatuhi civitas sekolah.

Terkait ini, Dharyatmo juga mengaku telah menginformasikan kepada guru dan siswa. Waspada corona, bukan berarti menutup diri dan bertindak berlebihan. Bukan takut, tapi waspada. Sehingga langkah antisipasi yang diambil, melalui pola hidup bersih dan sehat.

Misalnya membiasakan cuci tangan, menggunakan masker hanya untuk orang sakit, serta memeriksakan kesehatan bila mengalami gejala.

2

Pihak sekolah juga berencana memasang spanduk sosialisasi bertuliskan imbauan perilaku hidup sehat dengan desain yang mudah dimengerti. Agar mudah diingat, dan dipraktekan siswa. “Video cuci tangan dari ibu gubernur (Atalia Praratya, red) sudah saya bagikan ke temen-temen guru untuk disosialisasikan kepada siswa,” katanya.

Siswa dan siswi SMKN 2 Kota Cirebon, telah mempraktekan apa yang menjadi instruksi. Seperti membersihkan ruangan (gagang pintu, jendela, meja), mencuci tangan dan kebersihan lain.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Irawan Wahyono mengatakan, Disdik dan Dinkes telah melakukan sosialisasi terkait protokol umum pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah oleh Kemendikbud. Sosialisasi dilakukan kepada Kepala SD/SMP Negeri/Swasta, serta Kepala TK/PAUD non formal, dan ketua PKBM.

Poin-poin protokol dibahas dan dipraktekan dalam sosialisasi tersebut. Termasuk cara mencuci tangan yang baik, dan macam-macamnya. “Setelah sosialisasi, pimpinan lembaga akan meneruskan ke internal. Seperti siswa, guru, orang tua murid, bahkan masyarakat luas,” ungkapnya.

Dikatakan Irawan, fasilitas sekolah di Kota Cirebon rata-rata telah telah memenuhi untuk mendukung pencegahan corona seperti yang di instruksikan. Misalnya ketersediaan wastafel, dan lain-lain. Sebab, di sekolah ada UKS (usaha kesehatan sekolah, red) dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” tukasnya.

JAGA KONDUSIVITAS MINIMALISASI PANICT ATTACK

Virus corona cukup menimbulkan kehebohan di tengah masyarakat. Seperti kelangkaan masker, impor makanan dan minuman yang dihentikan, dan beberapa diantaranya. Masyarakat diminta untuk tetap tenang, namun tetap waspada. Menjaga kondusifitas untuk meminimalisir panic attack.

Anggota Komisi IX DPR RI Dr Hj Netty Prasetiyani Heryawan MSi mengimbau masyarakat agar tidak panik. Namun, tetap selalu waspada. Apapun penyakitnya, salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan PHBS.

Tags :
Kategori :

Terkait