Pertama Sembuh

Sabtu 14-03-2020,11:05 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Dia pun terus bekerja seperti biasa. Hanya saja tetap menghindari saling memeluk teman sekerja.

Sampailah pada apa yang tidak dia harapkan. Itu datang pada tanggal 4 Maret 2020. Yakni saat bangun pagi.

Dia merasa sangat lelah. Tidak berdaya.

Tapi dia tetap masuk kerja.

Barulah saat pulang kerja dia merasa lebih lelah lagi. Lalu tertidur.

Sore itu, saat terbangun, badannya demam. Menggigil.

Maka dia pun menghubungi NHS 111. Saat itulah dia diminta mengisolasi diri di rumah.

Dia tahu apa yang harus dia lakukan di apartemen itu. Dia baru ke dapur setelah teman lainnyi selesai ke dapur. Itu pun dia bersihkan semua barang dan benda yang pernah dia sentuh. Termasuk pintu.

2

Demikian juga ke toilet. Dia baru ke toilet setelah semua teman seapartemennyi selesai urusan toilet. Dia juga bersihkan benda apa pun di tempat itu sebelum meninggalkan toilet.

Dua hari kemudian, 6 Maret 2020, dia mendapat telepon dari NHS 111. Dia diminta datang ke rumah sakit bersama pacarnya--karena sudah berhubungan dengan si pacar.

Pagi itu, setiba di rumah sakit, sepasang kekasih itu tidak boleh keluar dari mobil. Harus menunggu petugas kesehatan. Ketika perawat datang, kaca jendela mobil diturunkan. Dia diperiksa--hidungnyi dan tenggorokannyi.

Hasilnya baru akan diketahui lima hari kemudian.

Sambil menunggu hasil itu dia harus mengisolasi diri sampai tanggal 18 Maret depan. Harus ke dapur dan ke toilet sebagai orang yang terakhir--dan membersihkannya.

Sang pacar tidak ikut dites. Tapi diminta tidak usah masuk kerja. Sampai 10 hari ke depan. Itu karena sang pacar--sampai dia menceritakan kisah ini--tidak merasakan apa-apa.

Sang gadis tiap hari hanya ke taman di kompleks apartemen itu. Jalan-jalan di situ. Lalu masuk rumah lagi. Dia selalu membuka jendela. Melihat daun-daun di luar. Dia membayangkan bisa segera seperti burung yang bebas terbang ke sana ke mari.

Dia optimistis akan bisa melewati masa kesendirian itu. Dia pun merenung alangkah bahagianya punya teman --tidak hidup sendirian seperti itu. Cita-citanyi setelah wabah ini selesai sangatlah sederhana: akan memeluk teman-temannyi seerat-eratnyi. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait