Tes Kit Corona Buatan China Kurang Akurat

Rabu 01-04-2020,01:00 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

MADRID - Ribuan alat tes kit virus Corona (Covid-19) tanpa lisensi buatan China telah di ekspor ke berbagai negara. Minimnya keberadaan alat tes Corona itu, menjadi alasan besar bagi negara-negara terjangkit memburu produk China tersebut.

Bagaimana tidak, dalam sehari satu perusahaan farmasi di China bisa membuat 600 ribu test kit untuk diekspor ke berbagai negara, terutama di Eropa dan Amerika.

Namun hasilnya, tidak semua test kit buatan China berjalan sesuai harapan. Beberapa tidak memberikan hasil test yang akurat karena memang tidak ditest terlebih dahulu.

Sebagai contoh, pekan lalu, otoritas kesehatan Spanyol melaporkan bahwa ratusan ribu test kit asal China, buatan Bioeasy, tidak memberikan hasil yang akurat. Alih-alih memberikan hasil 80 persen, test kit hanya menunjukkan 30 persen. Kejadian serupa terjadi Filipina.

\"Kurang lebih ada 102 perusahaan China yang mendapat akses ke pasar Eropa. Namun, banyak dari mereka, tidak memenuhi standar Administrasi Produk Medis Nasional di China,\" ujar Kepala Asosiasi Diagnosis In Vitro, Song Haibo, dikutip dari South China Morning Post, Senin, (30/3).

South China Morning Post melaporkan, bahwa dari sekian banyak perusahaan farmasi yang mendapat akses ke pasar Eropa, hanya segelintir yang memenuhi standar otoritas China. Kurang lebih hanya 13 produsen test kit, itu pun delapan di antaranya menjual versi yang lebih sederhana.

Hal itu dibenarkan oleh seorang manajer perusahaan bioteknologi di Changsa yang enggan disebutkan namanya. Ia berkata, test kit virus Corona yang dijual perusahaannya sebenarnya adalah untuk hewan.

Sebab, lisensi itu saja yang didapat perusahaannya di China. Meski begitu, hal tersebut tidak menghalangi perusahaannya untuk mendapatkan akses ke pasar Eropa pada 17 Maret lalu.

\"Kami akan meningkatkan produksi untuk desain baru test kit Covid-19,\" ujar manajer tersebut.

Hal senada diakui oleh Zhang Shuwen, penemu Nanjing Liming-Bio Products. Ia mengakui bahwa dirinya menjual test kit virus Corona ke Eropa tanpa pernah mendapat persetujuan dari China. Ia hanya bermodal izin masuk ke pasar Eropa.

\"Saya memang tidak pernah menimbang untuk meminta persetujuan otoritas China. Proses aplikasi memakan waktu lama. Ketika akhirnya disetujui, kami khawatir wabah sudah usai,\" ujar Shuwen dikutip dari South China Morning Post.

Shuwen mengklarifikasi, bahwa tidak mendapat persetujuan China bukan berarti produknya tidak berkualitas. Untuk bisa mendapat akses ke pasar Eropa, alatnya juga ditest regulator Eropa. Adapun dia mendapatkan akses tersebut bulan ini setelah mengajukannya pada Februari lalu.

\"Sekarang kami mendapatkan banyak pesanan dari Italia, Spanyol, Austria, Hungaria, Iran, Arab, Jepang, dan Korea Selatan. Kami bekerja hingga pukul 9 malam, 7 hari sepekan. Saya menimbang kemungkinan bekerja 24 jam dengan membagi masa produksi menjadi tiga giliran,\" tutur Shuwen

Terus meningkatnya pandemi virus Corona di Eropa memaksa pihak regulator untuk mempercepat pengetesan terhadap test kit virus Corona. Alhasil, fokus beralih dari kualitas ke kecepatan pengujian test kit.

\"Meski begitu, apa yang terjadi (test kit tidak akurat) harus menjadi tamparan untuk tidak mengesampingkan kualitas. Jika tetap begitu, maka kita akan membuang-buang banyak uang dan malah memperlemah sistem kesehatan yang ujungnya menyebabkan virus (Corona) menyebar juga,\" ujar pihak Uni Eropa yang enggan disebutkan namanya.

Tags :
Kategori :

Terkait