Mau Lebih Cepat? Corona di Kota Cirebon Berakhir Tiga Bulan Lagi

Kamis 09-04-2020,11:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Bekerja dan belajar di rumah telah diterapkan. Pusat keramaian ditutup. Upaya ini, mulai menunjukkan hasil. Kurva orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan cenderung landai. Seharusnya, Covid-19 di Kota Cirebon segera berakhir. Kapan?

KOTA Cirebon hingga kemarin satu-satunya daerah di wilayah Ciayumajakuning yang tidak ada pasien positif corona virus disease (Covid-19). Bila kondisi ini bisa dipertahankan, seharusnya pada 22 April nanti, tidak ada lagi pasien ODP dan PDP di Kota Cirebon.

Namun, jejak pandemi ini bisa benar-benar hilang sangat dipengaruhi kondisi di wilayah sekitarnya. Kondisi daerah lainnya, memberikan pengaruh besar terhadap tingginya ODP/PDP di Kota Cirebon. Apalagi, posisinya sebagai tempat transit atau lokasi persinggahan. Ini salah satu kendala yang dianggap serius.

Sementara Pemerintah Kota Cirebon melihat risiko yang besar menerapkan karantina wilayah. Lebih-lebih, pemerintah pusat melarang. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga ragu-ragu diterapkan.

Meski asumsi bersih dari corona masih tiga bulan lagi, namun wabah ini bisa cepat-cepat diakhiri bila tidak ada implikasi dalam beberapa hari mendatang.

Dengan kondisi covid-19 di Kota Cirebon yang tidak ada pasien positif, maka seharusnya pada 22 April nanti tidak ada lagi pasien dengan status PDP dan ODP.

Ini merujuk pada data Covid-19 Kota Cirebon bahwa ada PDP dan ODP baru yang masuk pada Rabu (8/4). Dengan asumsi 14 hari masa inkubasi dan semuanya sehat di rentang waktu itu, maka pada 22 April nanti seharusnya tidak ada lagi PDP dan ODP di Kota Cirebon.

2

Namun, kondisi tersebut bisa tercapai dengan catatan tidak ada penambahan PDP dan ODP mulai hari ini, Kamis (9/4). Saat ini, terdapat 105 ODP yang masih dalam proses pemantauan, kemudian 3 PDP masih dalam perawatan.

22 April bersih dari corona, juga bisa tercapai bila kondisi ini bisa dipertahankan. Atau tidak terjadi seperti Kabupaten Indramayu, yang kemarin mengonfirmasi satu pasien positif corona.

Syarat lainnya, pada gelombang mudik Ramadan dan Idul Fitri, semua elemen disiplin memainkan peranannya. Artinya, tidak ada infeksi baru dan perantau yang kembali ke Kota Cirebon disiplin mengisolasi diri selama 14 hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Eddy Sugiarto MKes mengatakan, upaya-upaya untuk Kota Cirebon bersih dari corona sudah dilakukan. Meski tidak menerapkan PSBB, namun pada praktiknya telah menjalankan 50 persen fungsi PSBB. Melihat situasi dan kondisi saat ini, semakin ditingkatkan justru semakin baik.

\"Karantina parsial adalah solusi mendasar. Insya Allah SE beredar besok (hari ini, red). Kalau kami prediksi, (ODP/PDP, red) mulai menurun tiga bulan lagi,\" kata Eddy, kepada Radar Cirebon, Rabu (8/4).

Walikota Cirebon, kata dia, akan mengeluarkan surat edaran (SE) terkait karantina parsial tingkat RT/RW. Mengenai SE tersebut, telah dibahas dan dimatangkan. Tinggal diedarkan dan pelaksanaannya dipantau.

Tiga bulan lagi bukan waktu yang sebentar. Hal tersebut dikarenakan situasi dan kondisi kota/kabupaten di Indonesia tidak menerapkan PSBB di semua wilayah. Selama 3 bulan, sangat dimungkinkan kalau seluruh kegiatan dan aktivitas dari rumah nantinya diperpanjang. Seperti sekolah, bekerja, ataupun jam operasional pusat keramaian/perbelanjaan.

Karantina parsial dilakukan melalui proteksi wilayah tingkat dasar. Ketua beserta unsur RT/RW dibantu warga, memitigasi lalu memberikan pemahaman kepada pendatang untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Tags :
Kategori :

Terkait